Mr. Kalend Osen, yang akrab dipanggil Mr. Kalend, adalah The Legend, perintis Kampung Inggris. Lahir pada 4 Februari 1945, yang berarti terhitung saat bertamu ke BEC (Basic English Course) pada hari Senin (20/1/25) Mr. Kalend akan genap berusia 80 tahun dalam 15 hari ke depan, in syaa Allah.
BEC secara resmi beliau dirikan pada 15 Juli 1977. Sebagaimana wejangan Ketua Yayasan Insantama Cendekia, saat melepas siswa kelas IX SMPIT Insantama Bogor dalam rangka Leadership and Management Training (LMT-4), bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah sesuai nama kegiatannya, yaitu mengasah dan menggembleng kepemimpinan siswa, bukan hanya belajar Bahasa Inggris.
Kunjungan ke Mr. Kalend, adalah salah satu agenda dari rangkaian kegiatan LMT-4, guna memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dari ahlinya, yaitu Mr. Kalend “Sang Perintis” Kampung Inggris.
Didampingi oleh Pak Dodong dan Pak Fajar, Mr. Kalend tampil bersahaja dan banyak menebar senyum, tawa dan melontarkan candaan. Aura yang terpancar tampak lebih muda dan lebih bugar, dibandingkan dengan perjumpaan tahun sebelumnya.
“Anak-anak, saya ini tidak pandai merangkai kata dan berretorika. Tapi, lebih suka tanya jawab. Biasanya, kalau sudah bertanya jawab, pembicaraan jadi mengalir saja. Itu juga yang terjadi, saat saya diundang untuk memberikan ‘ceramah’ nasihat pernikahan, ya ndak jadi ceramah sayanya. Saya bilang tanya jawab saja ya, dan kedua pengantinnya malah lebih suka, banyak bertanya, dan mengalir lancar pembicaraan hehehe..” ujar Mr. Kalend.
Tanpa menunggu lama, tawaran tanya jawab, antara Mr. Kalend dengan siswa langsung disambut.
Tanya, Azka Elkhairi: Sebagai perintis Kampung Inggris di era dulu, bagaimana perasaan Mr. Kalend, yang di era sekarang banyak yang mengikuti jejak Mr. Kalend, turut membuat lembaga pendidikan Bahasa Inggris?
Jawab, Mr. Kalend: Mereka itu, tidak saya anggap pesaing, tapi mereka saya anggap sebagai teman. Jadi tidak ada masalah buat saya.
Tanya Arisha: Apakah ada motivasi dari guru Mr. Kalend yang tetap diingat hingga kini oleh Mr. Kalend?
Jawab, Mr. Kalend: Lho, guru-guru kita itu tidak boleh dilupakan, wajib kita hormati terus, walaupun kita sudah bersekolah tinggi, apalagi sudah sukses. Siapa yang ngajarin kita baca, tulis, hitung? Guru SD kan? Sungguh besar jasa-jasa guru-guru yang mengajar di sekolah tingkat bawah (TK, SD, SMP, SMA). Jangan dilupakan!
Tanya Fahim: Apa prinsip hidup Mr. Kalend, hingga bisa merintis Kampung Inggris, dan konsisten mengelola BEC?
Jawab, Mr. Kalend: Tanggung jawab harus lebih besar daripada ‘sekadar’ penampilan (Tawadhu’).
Tanya Khalila: Apakah ada halangan, kendala dan rintangan, saat Mr. Kalend merintis dan menjalankan lembaga pendidikan BEC?
Jawab Mr. Kalend: Hidup adalah perjuangan, tak kan lepas dari ujian, hambatan, rintangan, kendala, jadi hadapi-jangan hindari, dan perkuat hubungan hamba dengan Allah Swt, semua karena pertolongan Allah Swt.
Tanya Safa Antania: Apa motivasi hidup Mr. Kalend, hingga optimis menjalankan BEC hingga kini?
Jawab Mr. Kalend: Selama masih ada pernikahan maka selama itu pula insyaa Allah masih ada generasi yang akan dilahirkan, maka optimislah bahwa masih ada generasi yang akan belajar. In syaa Allah. Aamiin.
Tanya Daffa: Apa filosofis bapak, sehingga mampu menjadi perintis Kampung Inggris?
Jawab, Mr. Kalend: Pertama, saya tidak pernah bertujuan untuk disebut perintis Kampung Inggris. Kedua, saya melakukan apa yang mampu saya lakukan dengan bekerja keras, sungguh-sungguh, dan terutama keyakinan sesuatu yang baik pasti dimudahkan oleh Allah Swt. Ketiga, rangkullah semua kalangan, terutama warga sekitar, agar turut merasakan manfaat keberadaan kita. Harus menyatu, jangan malah menjauh!
Hikmah yang dapat dipetik: Bijaksana membawa berkah. Dan untuk menjadi pioneer, mutlak menggembleng diri berjiwa pemimpin.