Waspada, Terjerembab ke Lembah Dosa Besar

-

Waspada, Terjerembab ke Lembah Dosa Besar

Penulis: Mila Sari

Alhamdulillah, kajian subuh pagi kembali dilaksanakan untuk pertama kalinya setelah para santri mengikuti serangkaian ujian boarding dan PAT (Penilaian Akhir Tahun). Tepatnya Rabu 15 Juni 2022 sebakda subuh, kajian ini kembali di selenggarakan di MPI (Masjid Pendidikan Insantama) lantai 2.

Seperti biasa, agenda ini diikuti oleh semua santri IBS (Islamic Boarding School) Insantama, baik tingkat SMP maupun SMA beserta para muaddib dan muaddibah. Seperti biasa para santri ikhwan duduk rapi di bagian depan, sedangkan santri akhwat di belakangnya.

Pada kesempatan kali ini, ustadz Choirul Anas, Lc bertindak sebagai pembicara dengan membawakan materi yang sangat luar biasa dan dibutuhkan oleh kita semua. Adapun materi yang beliau bawakan, bertema kewaspadaan kita agar tidak terjerumus ke lembah dosa.

“Anak-anak, ketahuilah bahwa tidak ada dosa kecil, jika dilakukan berulang. Itu pertama yang harus kita pahami bersama.” Ungkap beliau mengawali pembicaraannya di pagi hari yang berbahagia ini

“Dan yang kedua, anak-anak sekalian, jangan pernah kita meremehkan dosa tersebut, seberapapun kecil dan sedikitnya. Tentu kalau itu dilakukan, yang kecil akan menjadi besar dan yang sedikit akan menjadi banyak.” Jelas beliau

Orang yang beriman, selalu melihat dosa-dosanya seperti gunung. Merasa dosa itu besar meski dosanya itu kecil dan sedikit. Namun, orang munafik merasa bahwa setiap dosa yang ia lakukan itu kecil seperti lalat yang hinggap di hidungnya, kemudian dia menghalaunya dengan mudah.

Dosa kecil itu merupakan pintu dari dosa besar. Bila kita memasukinya, maka kita akan ingin membuka semakin banyak pintu-pintu dosa yang lainnya. Kita akan senang dengan dosa tersebut, sehingga merasa nikmat dan ‘kecanduan’ akan dosa tersebut. Hal ini merupakan bahaya yang harus dihindari sejauh mungkin. Sebab, bila itu dilakukan secara terus- menerus tentu efeknya bisa jadi Allah Swt tidak lagi menutup aib, sehingga Allah Swt kadangkala membuka dan menampakkan aib tersebut.

Paling berbahaya lagi saat para pelaku dosa kecil menjadi contoh yang diteladani oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, sehingga akan menjadi dosa jariyah.

Materi ini dirasa perlu untuk dibahas dan didiskusikan bersama agar kita bisa lebih waspada dalam berbuat. Jangan sampai sikap dan perbuatan kita justru menjatuhkan kita ke lembah dosa yang pada akhirnya menjauhkan kita dari rahmat dan kasih sayang Allah Swt.

Semoga dengan adanya materi ini, para santri dan ustadz dan ustadzah semua semakin istikamah membiasakan diri dalam keshalihan dan senantiasa menjadi yang terbaik di hadapan Allah Swt. Menjadi hamba yang bertakwa dan disayang Allah Swt, hingga berkah senantiasa membersamai diri.[]

Exit mobile version