‘Vermakuaponik’: Inovasi Siswa SMAIT Insantama Juara Harapan 3 LITP Tingkat Nasional Harfest 2020

0
1219

Tiga siswa SMAIT Insantama Bogor berhasil meraih juara harapan 3 Lomba Inovasi Teknologi Pertanian dalam ajang Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Harmony Festival (Harfest) 2020 di Bogor 7-8 Februari lalu. Ketiga siswa tersebut, yaitu Fatih Imtiyazul Ihsan (X MIPA 3), Muhammad Habibie Alfarizi (X MIPA 1) dan Muhammad Syafiq Shidqi (X MIPA 2) melakukan inovasi modifikasi sistem vermikompos, akuakultur, dan hidroponik, yang dinamai vermakuaponik.

“Kami membuat sebuah prototipe alat yang memadukan sistem akuaponik dengan vermikompos,” ujar Fatih.

“Inovasi ini dibuat sebagai alternatif solusi masalah sampah dan pemenuhan pangan skala rumah tangga. Sistem akuaponik pada vermakuaponik dapat dioptimalkan untuk mendapatkan ikan dan sayuran bagi keluarga. Kekurangan hara bagi tumbuhan pada sistem akuaponik, dapat ditambah dari sistem vermikompos yang dipadukan. Vermikompos ini juga dapat membantu mengurangi sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga untuk dijadikan pupuk. Alat-alat yang kami gunakan untuk membuat vermakuaponik juga sebagian besar berasal dari wadah plastik yang sudah dibuang, seperti bekas ember cat dan gelas plastik”, tambah Syafiq dan Habibie melengkapi.

Harfest Polbangtan merupakan perhelatan nasional yang terdiri dari berbagai kegiatan. Berbagai perlombaan diadakan sebagai ajang berkompetisi dan unjuk kemampuan mahasiswa dan siswa seluruh Indonesia. Selain perlombaan juga diadakan pameran dan talkshow berbagai sekolah tinggi kedinasan seluruh Indonesia. Untuk perlombaan, selain Lomba Inovasi Teknologi Pertanian (LITP), juga diadakan LKTI untuk mahasiswa, lomba speech, band, dan debat.

LITP sendiri diadakan dalam 2 babak, yaitu penyisihan karya ilmiah dan babak final berupa pameran dan presentasi. Sekalipun saat hari perlombaan gerimis sudah menghiasi Kota Bogor sejak pagi termasuk tempat pameran, tetapi sama sekali tidak menggurangi antusiasme pengunjung pameran.

“Kami pameran sejak pagi, sebelum penilaian presentasi di hadapan juri. Mungkin karena pengunjung juga tidak henti mengunjungi stand, jadi saat presentasi sudah agak lelah juga,” ujar Fatih sambil tersenyum menjelaskan kekurangoptimalan yang dirasakan saat berlomba. “Tapi tidak bosan sih selama kegiatan, soalnya bisa sambil jalan-jalan menikmati berbagai stand bazar. Alhamdulillah ‘alaa kulli hal”, lanjutnya.