Talkshow Pemimpin Literat: Budaya Literasi, Budaya SMPIT Insantama

-

Talkshow Pemimpin Literat: Budaya Literasi, Budaya SMPIT Insantama

Penulis: Cut Putri Cory

Instrumen musik mengiringi peserta yang sedang menorehkan kata demi kata menjadi rangkaian kalimat. Mereka semua mengawali Talkshow Pemimpin Literat dengan aktivitas ini setelah sebelumnya di kelas masing-masing diminta untuk membaca cepat selama satu menit, lalu menghitung total jumlah kata yang berhasil dibaca.

Satu Insantama (Masa Ta’aruf Insantama) pada sesi siang, Kamis (21/7/2022), mengagendakan talkshow ini untuk memperkenalkan budaya khas literasi di SMPIT Insantama. Hal ini memang merupakan modal besar agar ananda menjadi calon pemimpin literat.

Al-Atiq dan Aurellya Zidane bergantian mempresentasikan hasil menulis cepatnya. Atiq menceritakan tentang mimpi besarnya untuk bisa mendapatkan beasiswa penuh di luar negeri pada tingkat SMA nanti. Sedangkan Aurel, dia menggambarkan perasannya tentang kepemimpinannya di OSIS yang membujuk haru.

Pada momen yang sama juga ada Satrio, Ketua OSIS, dia menuliskan tentang kisah kelahiran Muhammad Al Fatih. Setelah itu, Abdullah Azzam dan Muhammad Nabhan Naufal memoderatori Talkshow Pemimpin Literat. Mereka berdua menyapa peserta dengan semangat.

Hadir sebagai pembicara, dua penggerak literasi di SMPIT Insantama yaitu Pak M. Iqbal Maulidi dan Ibu Nur Chotimah. Dalam diskusinya, Ibu Nur Chotimah menjelaskan tentang GLS (Gerakan Literasi Sekolah).

“Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan para pecinta ilmu. Siapa mereka? Mereka adalah yang tak lepas dari aktivitas membaca buku, baca Al-Qur’an, dll. Kedua, mereka pun tak lepas dari aktivitas menulis, tapi karyanya tidak dipendam,” ujarnya.

Seluruh peserta terlihat begitu antusias memberikan umpan balik dari diskusi kali ini. Meski suasana semakin siang dan mayoritas mereka berpuasa, tapi mereka tetap bersemangat mengikuti talkshow bertabur hadiah kali ini.

“Tulisan ini tidak hanya diendapkan, tapi dipublikasikan, ditunjukkan ke banyak orang. Jadi kumpulkan tulisan-tulisan terbaik kalian untuk bisa dipublikasikan. Nanti pada agenda MACA Expo, tampakkan karya antum,” tambah Ibu Chotimah.

Pak Iqbal kemudian menambahkan bahwa peminat desain juga perlu kemampuan untuk menjadi literat, hal itu karena kreativitas dan karya membutuhkan wawasan. Jadi literasi itu luas sekali maknanya.

“Pemimpin literat itu harus bijaksana, cerdas, gaul, bisa menyelesaikan masalah. Itulah kenapa dia sangat membutuhkan referensi,” ujar Pak Iqbal, kemudian dia mencontohkan Umar bin Khattab sebagai satu contoh pemimpin literat.

SMPIT Insantama Bogor memiliki perhatian khusus terhadap aktivitas literasi. Sekolah ini mengondisikan para muridnya dalam suasana cinta ilmu dan dekat dengan dunia literasi.[]

Exit mobile version