TAK TAHU MAKA TAK RINDU
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
Penulis: Irfah Zaidah
Pada kesempatan awal, agenda SATU (Masa Ta’aruf) Insantama yang diselenggarakan oleh SMPIT INSANTAMA BOGOR dari tanggal 13 Juli 2020 hingga 8 Agustus 2020, para siswa diajak untuk mengenal lingkungan SIT (Sekolah Islam Terpadu) Insantama. Dimulai dari ibu Hesti Mulatsih yang biasanya mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris, pada kesempatan ini mengajak para siswa untuk mengenal lebih dekat Front Office dan Perpustakaan Insantama, “Teman-teman, ini adalah Perpustakaan Insantama. Silahkan antum semuanya memanfaatkan waktu antum untuk membaca-baca buku yang berkualitas di sini, banyak loh pilihan judulnya dan bidang yang dibahas dalam sekian banyak buku-buku ini. Alhamdulillah, semua bukunya tertata rapi dan tempatnya bersih dan nyaman ya teman-teman ” begitulah ibu Hesti sosok yang friendly menjelaskan tentang 2 tempat yang penting untuk diketahui para siswa. Kemudian dilanjutkan oleh ibu Nurvitasari guru mata pelajaran Prakarya yang menjelaskan dan mengajak siswa untuk melihat-lihat secara virtual ruangan laboratorium komputer Insantama yang “adem” itu.
Kemudian penjelasan selanjutnya tentang MPI (Masjid Pendidikan Insantama), di lantai 2 merupakan tempat ibadah jamaah ikhwan “Ini adalah tempat antum memfokuskan diri dalam kegiatan ibadah di Insantama mulai dari pelaksanaan shalat dhuha, shalat dzuhur hingga asar semua siswa melaksanakan shalat dengan teratur dan tertib di tempat ini, bahkan antum belajar mengaji dengan metode Qiroati pun diperbolehkan mengambil tempat di lokasi ini” demikian pak Sanudin yang merupakan guru pengajar mata pelajaran Bahasa Arab menjelaskan dengan rinci. Dan tak lupa, pak Sanudin juga menjelaskan dan memperlihatkan tentang ruang makan ikhwan yang cukup luas dan bersih lengkap dengan deretan meja saji dan ada pula deretan kran air yang berfungsi sebagai washtafle di ruang makan tersebut.
Sedangkan di lantai 3 MPI, para siswa diajak pula untuk melihat-lihat secara virtual “Di tempat ini merupakan fokus area ibadah akhwat, sebelum pintu masuk ada tempat wudhu khusus bagi akhwat dan di sebelah kiri pintu masuk area akhwat ini merupakan tempat khusus bagi akhwat yang sedang berhalangan (haid) jadi meskipun kebetulan sedang tidak shalat, para siswa dan guru akhwat tetap bisa mengikuti taklim atau tausiyah dengan baik” demikian ibu Irfah menjelaskan dan memperlihatkan lokasi area ibadah akhwat tersebut.
Kemudian ibu Irfah mengingatkan apa yang menjadi pernyataan bapak M. Ismail Yusanto selaku ketua yayasan “Jika ada tempat terbaik di Insantama ini, adalah Masjid Pendidikan Insantama”. Nah, dari sini terkandung pesan bahwa MPI adalah tempat yang istimewa di Insantama oleh karena itu semua jama’ah wabil khusus civitas academica Insantama wajib untuk turut menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan dan kemakmuran MPI ini. Kemudian ibu Irfah menjelaskan, bahwa tak jauh dari area akhwat di MPI ini masih di lantai yang sama dan terletak di sebelah kanan pintu masuk terdapat lokasi ruang makan akhwat, di tempat inilah seluruh siswa akhwat dan guru akhwat makan bersama pada jam-jam makan yang telah ditentukan terutama saat makan Jum’at bersama.
Oh ya, khusus bagi siswa boarding melaksanakan shalat 5 waktu seluruhnya di MPI, beserta kegiatan taklim dan lain-lain.
Selanjutnya masih secara online atau virtual ibu Herlin Dewi Karlina, guru mata pelajaran matematika mengajak semua siswa untuk melihat-lihat seluruh kelas di SMPIT INSANTAMA. Kemudian pak Triana mengajak siswa menyaksikan secara virtual ruang guru ikhwan dan akhwat serta plaza Insantama yang cukup luas, bersih dan rapi itu. Oh ya, pada bagian ini ada pak M. Iqbal Maulidi juga loh, beliau menjelaskan dan mengajak sluruh siswa jalan-jalan di Sky Bridge secara virtual. Sky Bridge ini adalah jembatan berdinding kaca, merupakan penghubung antara MPI dan kelas-kelas yang posisinya di lantai 2, bisa memantau plaza Insantama dari sini. Pada segmen ini, terlihat betapa rindunya siswa kelas 8 dan 9 mereka ingin segera hadir ke kelas-kelas itu untuk belajar bersama guru tercinta dan teman-teman tersayang. Dan bagaimana ekspresi siswa baru (kelas 7) ? Maa syaa Allah, mereka juga nampak sudah tak sabar lagi ingin segera menginjakkan kaki ke lokasi Insantama secara langsung.
Generasi Islam terbaik, tidak instan didapat tetapi diperlukan perjuangan, dan di dalam perjuangan itu ada pengorbanan baik waktu, tenaga, pikiran, dana dan lain-lain. Sudah menjadi kewajiban kita semuanya untuk saling mendukung dalam mencetak generasi Islam yang “unggul” yaitu generasi yang menjadi berkah di dunia dan dirindu surga.
Yuk kita refresh firman Allah SWT berikut ini:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
(QS. An Nisaa’ ayat 9)