Tabligh Akbar dan Istighatsah: Muhasabah Akhir Tahun dan Resolusi Tahun Baru

-

Tabligh Akbar dan Istighatsah:
Muhasabah Akhir Tahun dan Resolusi Tahun Baru

Penulis: Khalisa Fadhilla dan Mila Sari

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab RA, Nabi SAW bersabda:
“Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, dan hiasilah dirimu sekalian (dengan amal shalih), karena adanya sesuatu yang lebih luas dan besar, dan sesuatu yang meringankan hisab di hari kiamat yaitu orang-orang yang bermuhasabah atas dirinya ketika di dunia.” (HR. Tirmidzi).

Dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1443 Hijriyah, OSIS SMAIT Insantama kembali memeriahkannya dengan mengadakan acara Tabligh Akbar dan Istighatsah. Agenda ini dilakukan pada Senin, 09 Agustus 2021 via zoom meeting.

Peserta sudah dimobilisasi untuk segera masuk ke room zoom sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelum dibuka, pembawa acara M. Tsaqiful Rasyid dan Fazaa Fauzan Azhima menyapa peserta sekaligus mengecek kehadiran, dan ternyata peserta yang hadir berasal dari hampir seluruh Indonesia, Masya Allah. Para peserta adalah seluruh santri IBS, baik ikhwan maupun akhwat menyambut dengan antusias dan aktif, sebagian besarnya hadir tepat waktu.

Kemudian tidak lama setelah itu, pukul 19.45 WIB acara pun dibuka dengan semangat oleh kedua pembawa acara. Selama pembukaan, pembawa acara menjelaskan maksud dari diadakannya acara ini juga menyampaikan susunan acara.

Setelah itu, untuk menambah keberkahan pada malam ini, Daryl dan Syuha dipersilahkan untuk memimpin acara dengan pembacaan tilawah. Surat yang dibacakan yaitu QS. At-Taubah: 36, selama pembacaan tilawah berlangsung suasana menjadi khidmat dengan lantunan ayat suci al-Quran dari Daryl dan terjemah oleh Syuha.

Pembacaan tilawah berlangsung sekitar tiga menit, kemudian acara selanjutnya yaitu pemberian sambutan dari Ustaz Choirul Anas, Lc atau yang lebih akrab kita sapa dengan panggilan Gus Choi. Di dalam sambutan Gus Choi berpesan agar kita bisa menjadi “The Best of Me” atau menjadi versi terbaik diri kita. “Karena bagaimana kita ingin menjalani hidup adalah pilihan kita, maka pilihlah jalan hidup yang terbaik, jangan mau diri kita hanya dianggap sebagai beban untuk orang lain.” Ungkap Gus Choi dalam sambutannya. Beliau juga berharap agar para peserta bisa menikmati acara yang sudah diselenggarakan oleh OSIS ini dan menjadikannya sebagai refleksi diri, muhasabah diri serta menjadi momen kita untuk bertafakkur.

Pesan dari Gus Choi menambah semangat peserta untuk segera lanjut ke susunan acara selanjutnya. Namun sebelum itu pembawa acara mengumumkan berita bahagia yaitu akan ada pembagian doorprize untuk peserta yang beruntung. Dengan syarat yaitu posting story di instagram berkaitan dengan acara malam ini dengan menyertakan resolusi untuk tahun baru, juga tidak lupa untuk men-tag akun OSIS dan IBS Insantama. Tentu, semua peserta semakin semangat mendengar hal ini.

Peserta jadi semakin antusias ingin menyimak acara sampai akhir, tanpa berlama-lama lagi. Pembawa acara kemudian mempersilahkan Ustaz Tatang Muchtar untuk memimpin istighatsah pada acara malam ini. Sebelum itu, Ustaz menjelaskan tujuan dari dilakukkannya istighatsah pada malam ini, “Kita akan mendoakan keselamatan untuk seluruh kaum muslim dan semua musibah yang kita rasakan sekarang yang disebabkan dari hasil ketidaktaatan manusia terhadap perintah Allah.” Ungkap beliau dalam penjelasannya.

Istighatsah diawali dengan istighfar dan diakhiri dengan doa. Semua peserta terlihat khusyu’ mengikuti tiap tahapan istighatsah. “Semoga Allah SWT mengabulkan doa-doa kita dan juga memudahkan urusan kita, aamiin” ungkap ustaz Tatang mengakhiri rangkaian istighatsah sebelum acara kembali diserahkan kepada duo MC.

Sekitar 30 menit istighatsah dilakukan, lanjut ke acara inti yang paling ditunggu-tunggu yaitu Tabligh Akbar yang akan diisi oleh Buya Muhibuddin. Di sesi Tabligh Akbar ini, Buya Muhib membagikan ilmunya tentang 4 hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dengan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah.

“Hikmah pertama yaitu niat kita untuk berhijrah diluruskan hanya semata karena Allah SWT, bukan karena yang lain.” Jelas Buya

Buya menyampaikan bahwa, “Allah SWT tidak akan membalas amalan yang dilakukan bukan karena-Nya.”

“Kemudian hikmah kedua adalah dahsyatnya mujahadah yang hebat, karena kesungguhan mereka dalam berhijrah, apapun rintangan yang mereka lalui saat berhijrah semua terasa ringan karena Allah melapangkan dada mereka. Baik dari kaum Anshar yang siap membantu dengan lapang dada meski mereka juga butuh ataupun dari kaum Muhajirin yang sudah menghibahkan dirinya di jalan Allah SWT.” Jelas Buya dengan semangat yang menggebu-gebu, membakar semangat para santri akan perjuangan, pengorbanan, dan motivasi hijrah Nabi SAW dan para sahabat RA dulu.

“Adapun hikmah ketiga anak-anak, yaitu pengorbanan. Mengorbankan sesuatu yang bisa dikorbankan di jalan hijrah, apapun itu” jelas Buya dalam pemaparannya kepada para santri yang hadir

“Yang terakhir, hikmah keempat adalah jika mendahulukan saudara kita saat berhijrah, maka secara bersamaan kita juga menjadi penolong agama Allah SWT. Dalam agama, ini disebut dengan istilah itsar. Anak-anakku sekalian, kita tidak boleh menjadi orang yang kikir karena orang yang kikir termasuk orang yang tidak beruntung. Sementara itu tidak ada manfaatnya sama sekali bagi diri kita di hadapan Allah SWT.” tutur Buya menjelaskan kerugian orang yang memiliki sifat kikir

Dan di akhir Tabligh Akbar, Buya Muhib jiga mengingatkan kita semua bahwa, ” Kelak manusia ketika Allah SWT cabut nyawanya, maka akan kembali dibangkitkan seperti keadaan manusia tersebut saat meninggal.” Itulah pesan berharga yang disampaikan Buya agar kita senantiasa muhasabah diri dan senantiasa berupaya mengerjakan amal shalih setiap waktu yang telah Allah SWT anugerahkan kepada kita

Tak terasa jarum jam sudah sampai pada pukul 21.26 WIB peserta menikmati seluruh rangkaian pada malam hari ini dengan seksama dan tetap dalam keadaan aktif. Agenda ini ditutup dengan pembacaan doa dari Haikal. Semoga ilmu yang didapat malam ini bermanfaat dan insya Allah menjadi ilmu yang berkah serta menjadi bekal bagi para santri untuk bisa berbenah memperbaiki diri di masa mendatang. Tepat pukul 21.33 WIB acara ditutup dengan salam perpisahan dari para MC.[]

Exit mobile version