Ringkasan Khutbah Jum’at
Masjid Pendidikan Insantama
Kita semua mengenal siapa Muhammad Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel. Namun tidak banyak orang yang menetahui sosok guru yang sangat berperan dalam membentuk kepribadian dan kecermelangan Muhammad Al Fatih.
Muhammad Al Fatih memiliki dua guru utama, yang pertama Syeikh Aaq Syamsuddin dan yang kedua adalah Syeikh Muhammad bin Ismail Al Kurani.
Syeikh Al Kurani adalah ulama kharismatik yang disegani Muhammad Al Fatih. Beliaulah yang menyampaikan bisaroh/kabar gembira bahwa penakluk Konstantinopel itu adalah engkau Wahai Muhammad Al Fatih. Sedangkan di dalam teks Al Quran maupun Hadits tidaklah pernah disebutkan siapa yang mampu menaklukkan kota dari negara adidaya itu.
لَتُفتَحنَّ القُسطنطينيةُ ولنِعمَ الأميرُ أميرُها ولنعم الجيشُ ذلك الجيشُ
“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu“
Beliau tahu tentang bisaroh tersebut. Dan tugas para ulama adalah menyampaikan serta menguatkannya. Seorang guru yang luar biasa, mampu menanamkan keyakinan kepada muridnya bahwa yang dimaksudkan dalam hadits itu adalah engkau wahai Muhammad Al Fatih .
Inilah tugas guru, yaitu orang yang selalu rajin memotivasi dan menanamkan bisaroh itu kepada murid muridnya.
Suatu ketika Syeikh Muhammad mendatangi Sultan Muhammad Al Fatih dan mengatakan bahwa dia diutus oleh ayahnya untuk mendidik danmenyiapkan cambuk. Jika engkau berbuat macam-macam dan tidak patuh maka aku akan cambuk engkau.
Tidak semua guru mampu bertindak seperti itu, apalagi bertgas mendidik anak Sang Kholifah. Kebanyakan guru yang mendapatkan tugas ini umunya bersikap lembek dan tidak tegas, takut terhadap anak penguasa. Namun Syeikh Muhammad menunjukkan kehormatannya di depan muridnya.
Ini pulalah yang menjadi tugas guru. Seorang guru harus berani memberikan peringatan, tidak hanya memotivasi dan kabar gembira.
17 Januari 2020
Ustadz Choirul Anas, Lc