Siswa Mantapkan Diri Menjadi Agen Misi Suci di Pembukaan LMT-1 SMPIT Insantama
Penulis: Irfah Zaidah
“Pilihan-pilihan yang kecil, akan menjadi aksi. Aksi yang berlangsung terus-menerus, maka itu akan menjadi kebiasaan seseorang. Dan kebiasaan-kebiasaan seseorang yang dilakukan sepanjang hidup, itu akan membentuk sosok hidup seseorang. Maka jangan pernah meremehkan pilihan-pilihan kecil dalam hidup kita, berhati-hatilah jangan sampai kita terjebak dalam kerugian ! Karena hidup ini sangat terbatas, ibarat bermain ‘Game’, suatu saat ‘Game is Over’.” (Ageng Budiansyah, Teacher and Trainer of Leadership and Management Training-1 SMPIT Insantama)
Berseragam batik Insantama, siswa dan siswi SMPIT Insantama mulai dari kelas 7, 8 hingga 9 semua tampak bergegas memadati MPI (Masjid Pendidikan Insantama) untuk mengikuti LMT-1 (Leadership and Management Training-1).
LMT-1, insyaa Allah akan berlangsung selama 3 hari, hari Selasa, 2/8/22 merupakan hari pertama. Pak Ageng Budiansyah, menyajikan 2 materi dalam 2 sesi berseling rehat, snack time dan isholdzuma (istirahat, sholat dzuhur dan makan siang) tentunya agar siswa tetap relaks psikhis-nya dan bugar kembali fisik-nya.
Pada sesi pertama yang berlangsung pada 10.10-11.40 WIB, Pak Ageng menjelaskan materi ‘Menemukan Kebahagiaan Hakiki’. Sari pati materi, siswa diingatkan bahwa ada misi penciptaan Allah SWT atas segala ciptaan-Nya terutama manusia.
Seremeh-temehnya nyamuk, semut hatta kutu rambut sekalipun, makhluk Allah Swt yang dianggap kecil dan lemah, tak mungkinlah dicipta tanpa maksud dan tujuan. Apatah lagi manusia yang dicipta dalam bentuk sebaik-baik penciptaan, bahkan lengkap dengan akal yang bertengger padanya, sungguh tak pantas dikata bahwa Allah Swt tanpa maksud disebalik penciptaan itu. Renungkan firman-Nya:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
(QS. Adz Dzariyat: 56).
Hakikat ibadah adalah sikap seorang hamba yang taat, tunduk, patuh dan terikat dengan syari’at Allah secara kaaffah. Ibadah bukanlah sebatas mahdhah (ritual), namun ketaatan totalitas untuk melaksanakan terhadap apa pun yang diperintahkan Allah Swt dan menjauhi apa pun yang memang dilarang-Nya. Tanpa tapi, tanpa nanti. Bersegera melaksanakan ketaatan secara kaaffah, fastabiqul khayrat untuk meraih ridha ilaahi. ‘Beribadah’ inilah misi hakiki setiap manusia diciptakan, ‘Meraih ridha Allah Swt’ inilah kebahagiaan hakiki setiap manusia di Planet Bumi ini hingga Allah Swt tempatkan ke Jannah-Nya nanti.
Pak Ageng memotivasi para peserta dengan ayata ini:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, …
(QS. Al Isra’ : 7).
Betapa bahagianya menjadi siswa dan siswi SMPIT Insantama, apa pasal ? Sebelia itu sudah difahamkan tentang tiga pertanyaan mendasar dalam hidup manusia, yang meliputi darimana manusia berasal ?, untuk apa manusia diciptakan ?, kemana setelah meninggal dunia ?.
Diharapkan selepas mengikuti LMT-1 hari pertama, para peserta menjadi remaja yang tahu akan jati dirinya, mereka sadar bahwa sejatinya setiap diri mereka hanyalah ‘Hamba Allah Swt’, aware kemana arah hidupnya menuju, faham bahwa Allah Swt adalah Al Khaliq wal Mudabbir ‘Sang Maha Pencipta dan Sang Maha Pengatur’. Dari sinilah berlaku rumus hubungan penciptaan, hubungan penghambaan dan hubungan pertanggungjawaban, dari manusia (al makhluq) kepada Allah Swt (Al Khaliq). Diharapkan selepas LMT-1 hari pertama, semua peserta semakin ‘merunduk’ bahwa diri mereka adalah ‘Nothing’ sedangkan Allah Swt is ‘Everything’ for us.
Diharapkan selepas LMT-1 hari pertama, semua peserta semakin tersinari cahaya terang – benderang dan mantap menapaki arah yang benar sembari ‘menikmati’ proses demi proses untuk mewujudkan diri menjadi Calon Pemimpin, seiring kredo SMPIT Insantama.
Pembahasan materi kedua pada 13.10-14.40 WIB ‘Menemukan Arah Kehidupan’ sebagaimana saat penjelasan materi pertama; gamblang tersaji, didukung sarana audio-visual yang kekinian, membuat para peserta LMT-1 semakin terpana. Perlu disimak testimoni dari Ashfa Fahimatul Haq siswa baru kelas 7D “Ternyata manusia itu mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda dalam menyikapi hidup ini. Kalau seorang muslim, ya sudut pandangnya akhirat. Ya kita harus taat, kalau tidak taat ngeri siksa neraka. Kita harus taat pada Allah dan Rasul. Artis bukan Tuhan, Rasul teladan”. Tegas Ashfa menyampaikan testimoninya.
Target dan tujuan yang ingin dicapai terkait pelaksanaan LMT-1; agar seluruh siswa mengetahui jati dirinya sebagai seorang muslim. Sehingga kelak saat menjadi pemimpin, dia mempunyai misi dalam hidupnya untuk menjadi seorang pemimpin yang taat, tunduk, patuh dan terikat dengan syariat secara kaaffah. Dia memiliki misi ‘Shalih wal Mushlih’ men-shalihkan dirinya sekaligus juga men-shalihkan orang lain. Itulah ciri pemimpin yang ditolong oleh Allah Swt ‘Pemimpin Ansharullah’.
Waktu pun bergulir menuju akhir, Pak Ageng pun berpesan;
Hidup di dunia ini sebentar maka banyak ‘menanam’ lah, sedangkan akhirat itu selamanya, disanalah tempat kita ‘memanen’ dari apa yang telah kita tanam di dunia”.
ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ
….Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri….
(QS. Ar Ra’d: 11).
Wujudkan misi antum nak ![]