Sidang Tahfidz, Upaya Menjaga Al Qur’an dengan Jalan Mulia
Penulis: Mila Sari
إ ِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”(Al Hijr: 9).
Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa Al Qur’an beserta semua kemuliaan yang ada padanya, akan terjaga bahkan hingga hari akhir kelak. Allah SWT sendirilah, para malaikat, Rasul SAW, para Khulafaur Rasyidin, para sahabat RA serta kaum muslimin yang menjaganya hingga tiba saatnya Allah SWT mengangkat Al Qur’an kembali.
Bila dulu Rasul SAW menjaganya dengan dihafalkan dan meminta para sahabat untuk menuliskan di pelepah kurma, batu, tulang-tulang binatang dan media lainnya agar wahyu Allah SWT tidak terlupakan dan pastinya juga dengan meminta para sahabat RA untuk menghafalkan. Sampai pada akhirnya dibukukan oleh Khulafaur Rasyidin yang ketiga, yaitu Ustman bin Affan RA.
Sedangkan hari ini, kita dengan mudahnya membaca Al Qur’an yang sudah terhimpun atas kerja keras dan upaya yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Maka untuk itu, kita juga harus mengambil peran dalam menjaga kesucian dan kemurnian Al Qur’an dengan membaca, menghafal, mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkannya kepada sesama insan. Karena itu lah bentuk penjagaan yang bisa kita lakukan terhadap Al Qur’an.
Dalam rangka menjaga hafalan Al Qur’an, yang juga merupakan salah satu penjagaan terhadap Al Qur’an, maka SIT Insantama mengadakan kembali Sidang Tahfidz pada Sabtu, 04 Desember 2021 secara hybrid yang diikuti oleh peserta tingkat SD, SMP dan SMA. Secara online, agenda ini diadakan via zoom meeting, sedangkan untuk offlinenya sendiri, bertempat di Masjid Pendidikan Insantama. Agenda ini bermula pukul 07.00 wib hingga 11.30 WIB. Sedangkan pihak penguji adalah guru-guru qira’ati Insantama dan dibantu oleh pihak boarding.
Seperti biasa, setelah pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Kemudian, barulah
Ustadz Ahmad Fuad selaku penanggung jawab agenda sidang tahfidz kali ini memberikan sambutannya. Beliau menyampaikan bahwa nikmat bersama al-qur’an itu adalah rezeki yang luar biasa,
“Hafalan Al Qur’an yang kita hafal dan kita jaga, kelak sebagai saksi bahwa kita menjadi hamba yang memuliakan Al Qur’an”, tutur beliau sebelum menyampaikan ucapan terimakasih kepada ustadz M. Rahmat Kurnia, semua panitia yang sudah berjuang hingga terlaksananya agenda ini dan tak lupa do’a kebaikan serta motivasi untuk para peserta sidang tahfidz.
Agenda ini dibuka secara resmi oleh Ustadz M. Rahmat Kurnia. Dalam pembukaannya, beliau berpesan,
“Jagalah, peliharalah agama Allah. Niscaya Allah akan menjaga kamu.
Cara menjaga agama Allah dengan mentaatinya, sementara kita bisa taat dengan memahami firman-firman-Nya. Menghafal Al Qur’an merupakan salah satu cara menjaga agama Allah.”
Beliau juga menasihati semua hadirin sidang tahfidz, baik yang online maupun yang offline, bahwa menjadi penghafal Al Qur’an adalah keinginan dan cita-cita mulia.
“Semakin kita menghafal, menghayati dan Al Qur’an, maka semakin besar penjagaan Allah SWT terhadap diri kita sendiri. Tetaplah antum dan kita semua terus semangat menghafal Al Qur’an dan ketahuilah juga, bahwa ustadz-ustadzah sedang berada di jalan yang mulia, jalan Al Qur’an, karena mengajari anak-anak menghafal dan menjaga Al Qur’an.” Tutur beliau dengan penuh semangat, dan juga tak lupa beliau mendo’akan kebaikan untuk para ustadz-ustadzah.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Buya Muhibuddin, bahwa mengafal itu mudah, menjaga hafalan itu yang sulit. Semoga dengan adanya agenda Sidang Tahfidz ini, bertambah kecintaan kita kepada Al Qur’an yang dengannya akan mengantarkan seluruh santri SIT Insantama senantiasa dalam ketaatan kepada Allah SWT. Bertambah barakah bagi para santri, asatiz, SIT insantama dan para orang tua yang sudah mempercayakan anaknya untuk menimba ilmu dan keberkahan di sekolah para juara dan Calon Pemimpin Ansharullah ini, sebab para santri akan terus berlomba dengan dirinya untuk terus giat menghafal dan memperkuat hafalannya, menjadi ladang pahala bagi para asatidz yang mengajarkan untuk semakin cinta dan dekat dengan Al Qur’an, berkah bagi SIT Insantama dan kebanggaan dunia akhirat bagi orang tua.[]