Satu Insantama dan The Guardian of The Earth

-

Satu Insantama dan The Guardian of The Earth

Penulis: Cut Putri Cory

Setelah melahap nasihat emas dari Buya Muhibuddin di Masjid Pendidikan Insantama, Bogor, seluruh murid SMPIT Insantama turun ke plaza untuk bersiap-siap melakukan Jalan Kaki Santuy (JKS). Mereka berbaris dan mendengar komando dari Bapak Tri dan Ibu Hesti, Jum’at (22/7/2022).

Menariknya, setelah membagi kelompok dan mendengarkan informasi rute, ratusan murid mulai bergerak sambil menenteng plastik hitam untuk memungut sampah-sampah yang mereka temukan bertabur di jalan yang mereka lalui.

Mereka menyisir jalan bak penjaga bumi (The Guardian of The Earth), memang menjaga lingkungan adalah tanggung jawab seluruh manusia. Ini salah satu manifestasi peran hamba bagi Allah atas nikmat yang Allah berikan dari perut bumi ini, yaitu menjaganya dan melestarikannya.

Bumi hari ini menjadi saksi atas abainya manusia dan kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh tangan manusia dalam merusak bumi. Inilah yang menjadi sebab dari kesempitan yang dialami manusia sendiri, sebagai konsekuensi dari perilaku tak ramah lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan, industri yang tak mempertimbangkan dampak rusaknya lingkungan, dan pembangunan yang bertentangan dengan konsep mitigasi bencana.

Apa yang dilakukan di Satu Insantama memang mungkin bukanlah upaya yang sangat besar, tapi bayangkanlah jika jiwa-jiwa remaja itu tak dididik untuk menjadi sadar mitigasi bencana. Sangat penting untuk membentuk mindset dalam benak mereka tentang penjagaan terhadap bumi, merekalah penjaganya, The Guardian of The Earth. Tak perlu untuk melihat orang lain, berperanlah atas kemampuanmu sendiri dan berperanlah saat ini juga.

Syauqi, dia salah satu siswa kelas 9, berjalan terakhir di antara rombongannya dengan sekantong sampah yang hampir penuh. Menurut Pak Muslim, wali kelasnya, kantong sampah itu 90% diisi oleh Syauqi dan 10% diisi oleh guru dan teman-temannya yang lain. Masya Allah, inilah salah satu bukti bahwa kepedulian itu ada dan memang harus terus ditempa dalam proses pendidikan.

Syauqi dan seluruh siswa siswi SMPIT Insantama hari ini adalah calon generasi penjaga bumi, mereka tak boleh sekadar menjalankan peran mereka sebagai intelektual yang tak mengamalkan ilmunya. Mereka senantiasa akan dioptimasi untuk berperan aktif sebagai ‘Abdullah yaitu hamba bagi Allah, dan Khalifah yaitu pengatur dan penjaga bumi.

Setelah menyisir jalan di sekitar sekolah, mereka kembali dan disambut keceriaan oleh Ibu Hesti yang mengarahkan mereka untuk segera cuci tangan dan menikmati snack yang dibagikan para guru. Tertib dan ceria, inilah atmosfer yang terasa.

Meluruskan kaki dan mengistirahatkan otot-otot kaki, mereka sambil menuju ke agenda berikutnya yaitu pengukuran tinggi badan dan berat badan. Terpisah siswa dan siswi (ikhwan dan akhwat), mereka mengantri untuk dipantau oleh para guru yang bertugas. Pada sesi ini ada Ibu Herlin dan Ibu Zenita.

Demikianlah keseruan agenda Jalan Kaki Santuy yang sarat makna hari ini, bukan sekadar jalan-jalan, namun menjalankan misi penting sebagai penjaga bumi. Masya Allah, semoga Allah menjaga seluruh murid SMPIT Insantama untuk masa depan bumi yang gemilang dalam peradaban Islam yang hebat. Aamiin.[]

Exit mobile version