Program Yang Bagus dan Penting

-


Laporan Khas LKMM

Survey LKMM 2019: Tokoh dan Aparat Desa : Program Yang Bagus dan Penting !

Sebelum pelaksanaan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Menengah (LKMM) 2019 SMAIT Insantama, tim survei dari SMAIT Insantama berangkat untuk melakukan survei kedua desa di Kabupaten Garut yang akan menjadi tempat pelaksanaan agenda LKMM tersebut. Tim diketuai Pak Ikbar Graha selaku PJ Kegiatan, Pak Yoga dan Kak Azzam selaku anggota survei dan didampingi Pak Karebet Widjajakusuma yang biasa dipanggil Pak Kar sebagai supervisor.

Tahun ini pergelaran LKMM sudah memasuki tahun ke-9. Itu artinya, siswa Insantama akan masuk ke desa yang baru. Mengapa? Karena tiap desa akan dikunjungi dua kali. Tahun pertama untuk analisis kondisi lingkungan yang pertama kali lengkap dengan rekomendasinya. Tahun kedua untuk melakukan konfirmasi adakah perubahan yang signifikan terjadi setelah pihak desa melaksanakan rekomendasi yang diberikan. Nah, ini adalah desa yang kelima. Cukup berat, karena kami harus memilih diantara dua desa yang direkomendasikan oleh Sinergi Foundation,” Pak Ikbar menjelaskan.

Saat survei di desa pertama, Desa Sukamurni, pihak desa menyambut baik rencana kedatangan murid-murid SMAIT Insantama untuk melaksanakan agenda LKMM tersebut. Menurutnya program LKMM bagus untuk kemajuan desa.

“Ya, kami menanggapi bagus sekali program ini”, kata Ustadz Ishaq selaku tokoh Desa Sukamurni.

Tim juga bertemu Sekretaris Desa, Bp Entis Wistasman di kantor kepala Desa Sukamurni. Pak Entis mrnjelaskan bahwa desa ini sejak 2018 sudah naik status dari desa tertinggal menjadi desa berkembang. Hanya saja, persoalan yang dihadapi masih sangat banyak. Kontur desa yang berbukit dan luas yang tersebar di 13 RW, menjadi masalah tersendiri.

“Jika kegiatan ini bisa dilaksanakan di sini, jelas ini akan sangat membantu kami. Apalagi analisis SWOT yang akan dilakukan menghimpun data dari seluruh RW. Hasilnya akan sangat membantu kami nantinya”, jelas Pak Entis. Alhamdulillah.

Ditemani tim Sinergi Foundation dan staf desa, tim bergerak memutari desa. Setelah observasi jelajah desa untuk melihat batas wilayah desa, terlihat begitu luasnya wilayah desa ini. Perkebunan warga, peternakan warga tersebar cukup banyak meski sederhana, menandakan potensi pertanian dan peternakan desa yang cukup. Tapi mengapa kisah kemiskinan masih juga tinggi.

Sebuah PR menanti ananda jika nantinya desa ini yang dipilih.

Pukul 16.00 usai survei di desa Sukamurni, tim melanjutkan perjalanan ke desa kedua, yakni Desa Putrajawa, Kec. Selaawi. Sebagaimana di desa pertama, di sini tim disambut baik oleh masyarakat dan sesepuh desa.

Meski sudah malam ketika sampai di desa ini, sesepuh desa menyampaikan bahwa desanya adalah desa yang sangat baik dalam menerima tamu, namun meminta maaf atas masalah air dan MCK karena kemarau.

“Alhamdulillah kami menerima tamu dengan baik, cuman kekurangannya di air dan MCK”, ungkapnya.

Jika di desa pertama kelebihan yang tampak ada di pertanian dan peternakannya, maka di sini lebih menonjol di pertanian dan seni anyaman bambu yang dibuat dengan tangan atau hand made. Tim pun menyempatkan diri melihat home industri anyaman bambu yang tersebar di banyak rumah penduduk.

Sesepuh desa menyatakan menerima dengan baik program LKMM 2019 SMAIT Insantama. “Insya Allah terkait dengan kegiatan ini, Kami juga siap untuk menyambut. “, jelas Sesepuh Desa.

Karena malam semakin larut, tim memutuskan untuk melanjutkan survei esok paginya.

Ditemani staf Sinergi Foundation dan staf desa, tim kembali menjelajah ke segala penjuru desa. Tampak pohon-pohon bambu mendominasi sebagian besar lahan desa. Bentang alam yang juga naik turun membuat tim harus memutar strategi agar bisa menjangkau semuanya.

Observasi selesai, namun kami masih mendapat sambutan hangat. Pak Agus, tokoh desa yang juga Ketua Lumbung Benih Bambu Kec. Selaawi tampak sumringah menerima kami. Setelah mendengar dengan seksama, Beliau tampak serius dan akan menyiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan ini.

“Ini program penting buat desa ini.” kata Pak Agus sambil berjanji akan membantu semua yang diperlukan. Masya Allah.

Dari Kantor Desa, Pak Hadi, Sekretaris Desa juga menyambut hangat tim. “Ini program sangat perlu dan pas, karena kami sedang masa pemilukades, sehingga hasil analisis SWOT serta rekomendasinya dari siswa nanti bisa menjadi bahan evaluasi capaian kinerja desa dan masukan buat Kades berikutnya. Karena kemiskinan di desa ini juga masih tinggi, meskipun desa ini baru saja naik status menjadi desa berkembang. Apalagi kalau musim kemarau datang, kemiskinan semakin meningkat.”

Masya Allah, jika di banyak tempat siswa SMA banyak terlibat hal-hal yang negatif, tapi siswa SMAIT Insantama justru sebaliknya, terus dibina agar bisa berbakti pada umat. Sungguh, kalian calon pemimpin masa depan!

(Fatih S)

Exit mobile version