Menuju Negeri Impian, Negeri Para Nabi

0
1225

Reportase Khas
LKMA 2019
Sails to Egypt, Next to Emirates
4-12 November 2019

Day #1
Ahad, 3 November 2019
KBRI Cairo, Mesir

Menuju Negeri Impian, Negeri Para Nabi

“Kami semua berharap anda-anda semuanya menjadi pengganti pemimpin-pemimpin yang terbaik hari ini, (bahkan) mungkin bisa menjadi lebih baik dari mereka, sehingga memiliki peran yg sangat positif di era kemajuan bangsa.” (Bpk. Dr. Usman Syihab, M.A., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo)

Udara dingin masih menusuk kulit. Mentari terlihat cerah menyapa di sebelah timur. Namun, udara dingin tersebut tidak mengendurkan semangat kami, delegasi LKMA 2019 untuk segera bergerak, turun dari pesawat Boeing 777-300 ER yang kami tumpangi. Alhamdulillah, kami sampai di Dubai pada pukul 05.10 waktu setempat.

Setelah turun dari pesawat dan mengamankan barang masing-masing, kami langsung dijemput dengan bus khusus penumpang pesawat menuju Terminal Kedatangan Internasional, Dubai International Airport.

Setelah sampai di sana, kami pun segera bersiap-siap untuk menuju ke gate selanjutnya, untuk boarding pass pesawat menuju Kairo. Eits. Sebentar. Tampak ada yang berbeda dengan bandara Dubai ini. Ya, bandara ini dikenal dengan “The Silent Airport”. Nyaris tidak terdengar pengumuman apapun di sini. Pengumuman kedatangan, panggilan boarding, hingga final call, tak terdengar. Semua mampu bergerak mandiri tanpa arahan. Sebuah sikap yang baik. Sebagai generasi muda muslim, menjaga fokus dan kemandirian harus terus dibiasakan.

Mesir, Kami Datang!

Bi idznillah wa bi nashrillah, 4 November 2019 menjadi titik tolak dalam hidup kami. Seluruh Delegasi LKMA 2019 tiba di negara bagian dari mimpi besar: Mesir! Brother Abdul Aziz tiba menyambut kedatangan kami dengan senyumannya yang khas. Dengan sigap beliau membantu kami dalam mengurus imigrasi di Mesir.

Kehadiran beliau ialah bentuk nashrullah bagi kami. Namun ternyata pertolongan-Nya masih terus mengalir. Koper-koper kami yang sangat banyak jumlahnya, mendapat kebolehan untuk langsung diantarkan menuju bis. Tidak hanya itu, koper-koper tersebut juga dibawakan oleh petugas bandara, bukan kami yang membawa koper tersebut. Alhamdulillah.. Terima kasih atas pertolonganmu, ya Allah..

Begitu keluar dari bandara, ternyata kejutan masih terus menghampiri kami. Ya, belasan alumni Insantama yang sedang menuntut ilmu di Mesir, berdiri penuh antusias menyambut kami. Pertama, kami takjub dengan jumlah alumni yang kini sedang bersungguh-sungguh menuntut ilmu di Negeri Kinanah ini. Ini menjadi cambuk bagi kami untuk terus meraih mimpi hingga ia terwujud. Kedua, kami merasakan betapa hangatnya kekeluargaan yang terjalin dalam Keluarga Besar Insantama. Meskipun sudah menjadi alumni, kami tak menyangka sebegitu tingginya bantuan kakak-kakak alumni untuk kami. Terima kasih kakak..

Selepas menginjakkan kaki di tanah Mesir ini, kami bergegas menuju rumah kedua kami di Mesir, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo. Di perjalanan, kami disuguhi dengan keindahan Kota Kairo. Sungai Nil indah membentang nan memantulkan cahaya matahari. “Seperti Jakarta, ya..” ucap spontan seorang dari kami. Ya, kondisi lalu lintasnya mengingatkan kami dengan kampung halaman. Hehe..

Kami pun sampai, dan pihak KBRI menyambut dengan hangat akan kedatangan kami sebagai perwakilan pelajar dari Indonesia. Bapak Helmy Fauzi, selaku Dubes Indonesia untuk Mesir, merasa bangga akan kedatangan Delegasi LKMA 2019. Tidak sekedar bangga, karena beliau juga takjub mendengar delegasi diizinkan bertemu dengan jajaran pimpinan Universitas Al-Azhar. “Adik-adik ini sangat beruntung. Ada rencana dan bisa bertemu dengan Universitas Al Azhar. Karena memang tidak mudah juga.” ungkap beliau. Alhamdulillah.. Kami bersyukur atas hal ini, dan akan kami manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Kami juga disambut dengan hangat oleh Bapak Dr. Usman Syihab, M.A., selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo. Beliau menginginkan SMAIT Insantama menjadi sekolah yang akan menjadi tempat pendidikan dalam misi menyebarkan kebudayaan Indonesia dan menjalin hubungan erat bagi pelajar Mesir. Allahu Akbar!

Tak henti-hentinya kekaguman diungkapkan kepada delegasi kali ini. Termasuk testimoni dari Bpk. Ahmad Ramadhan, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Kairo, “Saya dulu kalau ada kegiatan luar sekolah, paling jauh mungkin hanya sampai Bandung. Tapi kali ini saya melihat ada rombongan yang sampai Mesir! Luar biasa!” ungkap beliau dengan penuh semangat.

Di balik banyak harapan dan kekaguman banyak pihak, kami pun merasa harus memanfaatkan dengan baik setiap kesempatan yang ada. Momen berharga di KBRI Kairo kami manfaatkan untuk melakukan audiensi. Tampil dalam kesempatan ini presentasi LKMA 2019 yang dibawakan oleh Faris Abdurrhaman, Kholil Teguh Affa, dan Adla Idris Rizqullah. Pentas budaya juga kami tampilkan dengan penuh kekompakkan dan semangat. Alhamdulillah, saat evaluasi akhir, seluruh presentator dan penampil budaya mendapat penghargaan dari pembina. Walau mungkin kami masih jet lag, namun justru para penampil mampu perform dengan sangat baik. Mumtaz!

Setelah pukul 16.00 waktu setempat, delegasi berpamitan kepada pihak KBRI Cairo dikarenakan akan segera berangkat menuju hotel tempat menginap kami, Pyramid Plaza Hotel. Kami tiba sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Sesuai namanya, dalam perjalanan menjelang tiba, terlihat peninggalan peradaban manusia: piramid. Sekarang memang kami hanya lihat selintas. Tunggu kami ya, sebentar lagi kami akan ke sana. Hehe..

Kegiatan hari ini diakhiri dengan evaluasi harian sampai pukul 21.35. Ada banyak sekali ucapan dan sikap kami yang harus terus diperbaiki. Pemimpin terbaik bukan orang yang tidak pernah salah, namun pemimpin terbaik ialah yang selalu memperbaiki diri sepanjang waktu.

Hingga tibalah wejangan dari Ust. Rahmat Kurnia, yang sangat menyentuh kami. “Tidak ada kesuksesan, kalau berhenti di saat lelah!”

Masya Allah. Apa yang beliau sampaikan tepat. Kondisi kami lelah hari ini, terlebih sudah 2 hari kami di perjalanan. Tetapi misi kami dalam membawa peradaban emas untuk dunia, jelas lebih berat dari ini. Siap! Laksanakan!

Tetap sumangat!
Mumtazah fillah!
Allah.. Allah.. Allah.. Jayyid!

Reported by: Faqih Zuhdi