Memetik Tiga Hikmah dari Sosok Uwais Al-Qarni di LMT-1 SMPIT Insantama

-

Memetik Tiga Hikmah dari Sosok Uwais Al-Qarni di LMT-1 SMPIT Insantama

Penulis: Irfah Zaidah

“Ada tiga hal yang harus kita petik hikmahnya dan sepantasnya kita tiru dari sahabat Rasulullah Muhammad Saw: Uwais Al-Qarni, beliau sosok yang ikhlas, cinta Rasul Saw dan Birrul Walidayn.”
(Ageng Budiansyah, LMT-1 SMPIT Insantama)

Bertempat di MPI (Masjid Pendidikan Insantama) lantai 2, SMPIT Insantama menggelar LMT-1 (Leadership and Management Training-1) memasuki hari ke 2 (Rabu, 3/8/22) dari 3 hari yang telah direncanakan. Berlangsung mulai dari jam 13.10 hingga 14.40 WIB. Pak Ageng mengisah dengan apik tentang Uwais Al Qarni, sahabat Rasulullah Muhammad Saw dari negeri Yaman. Hal ini membuat para siswa dari 15 kelas 7, 8 dan 9 yang duduk secara terpisah ikhwan dan akhwat pun terkesima.

Kalau viral di dunia mah biasa, tapi ini Pak Ageng dengan penuh ekspresif mengulas kisah Uwais Al Qarni sosok remaja yang viral di langit. “Uwais Al Qarni viral di langit karena amal shalihnya”, tegas Pak Ageng di hadapan para siswa yang terlihat makin antusias, terutama siswa kelas 7 baru.

“Yang pertama, Uwais Al Qarni adalah sosok hamba Allah yang ikhlas. Hanya mengharapkan ridha Allah Swt.” Pak Ageng mulai mengurai hikmah yang pertama dari 3 hikmah.

Perkara ikhlas ini sangat penting, karena dengan ikhlas manusia terbebas dari godaan setan, sebagaimana yang dinyatakan dalam firman Allah Swt di bawah ini:

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَإِلَّا عِبَادَكَمِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

“Iblis menjawab, “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka.”
(QS. Shaad (38): 82-83).

Allah Swt pun menjamin bahwa manusia yang mampu menjaga keikhlasannya dalam beramal shalih, setan tidak punya kemampuan untuk menggodanya, tertera dalam firman Allah Swt:

إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَمِنَ الْغَاوِينَ

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang ikhlas tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat”. (QS. Al-Hijr (15): 42).

Uwais Al Qarni tak pernah ‘memamerkan’ segala bentuk amal shalihnya. Namun Allah Swt yang Maha Mengetahui, tak lengah sedikit pun dari amal-amal shalih hamba-Nya yang ikhlas. Oleh karena itu, walaupun di dunia ini Uwais Al Qarni bukanlah ‘siapa-siapa’, namun sosoknya di ‘langit’ sangat viral dan menjadi perbincangan penduduk ‘langit’.

“Yang kedua, Uwais Al Qarni semakin viral di ‘langit’ karena kecintaannya yang teramat sangat kepada Rasulullah Muhammad Saw”. Lanjut pak Ageng.

Uwais Al Qarni, suatu ketika pernah meminta izin kepada ibunya untuk pergi ke Madinah untuk melepas rindu kepada Rasulullah Saw. Ibunya yang sedang sakit memberi izin bersyarat, cepat pulang setelah berjumpa Baginda Rasulullah Saw.

Perjalanan pun dilakukan dengan menempuh jarak dari Yaman ke Madinah, tentu ini merupakan sebuah perjalanan yang jauh di kala itu dengan segala keterbatasan alat transportasi dan komunikasi. Namun ternyata sesampainya di Madinah, Rasulullah Saw sedang tidak ada di rumah beliau. Dengan menahan rindu yang teramat dalam kepada Rasulullah Saw, Uwais Al Qarni tetap memenuhi janjinya terhadap Sang Bunda untuk segera pulang ke rumah demi merawat dan menemani Sang Bunda. Tak lupa sebelum pulang, Uwais Al Qarni menitip pesan kepada Aisyah Ra, istri tercinta Rasulullah Saw.

Berbakti kepada kedua orang tua telah diajarkan oleh Islam. Terutama ibu merupakan sosok yang dimuliakan dalam Islam, bahkan derajatnya tiga tingkat dibanding ayah.

“Yang ketiga, Allah Swt mencintai Uwais Al Qarni, karena ia patuh dan menghormati ibunya yang sakit lumpuh. Salah satu bukti kepatuhan kepada Sang Bunda, Uwais Al Qarni tak menolak saat Sang Bunda memintanya untuk menemani beliau berhaji”, demikian papar Pak Ageng. Walaupun mereka tergolong keluarga yang dhuafa, namun dengan kasih sayang sepenuh tenaga Uwais Al Qarni menggendong ibunya yang lumpuh itu untuk berhaji ke Baitullah.

Masyaa Allah, Rasulullah Saw pun memuji Uwais Al Qarni sembari mengatakan kepada para sahabat yang lain, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi,” (HR. Ahmad).

Semoga semua siswa dan siswi SMPIT Insantama yang mengikuti LMT-1 kali ini diberikan kemudahan oleh Allah Swt untuk mengikuti jejak Uwais Al Qarni menjadi; Generasi pemimpin ansharullah yang ikhlas, cinta Rasulullah Muhammad Saw dan juga berbakti kepada orang tua. Aamiin.[]

Exit mobile version