Masjid adalah Baitullah Fil Ardh, ini Adabnya

-

Masjid adalah Baitullah Fil Ardh, ini Adabnya

Penulis: Cut Putri Cory

“Masjid pendidikan Insantama adalah salah satu rumah Allah di muka bumi, adalah tempat di mana manusia menghadap Allah SWT. Kita ini sekarang sedang janjian sama Allah bertemu di rumah Allah SWT, maka sudah seharusnya kita menjaga adab-adabnya. Umat Islam senantiasa akan mulia manakala kembali memakmurkan masjid seperti halnya generasi salaf dahulu,” ujar Buya Muhibuddin di hadapan murid SMPIT Insantama di Masjid Pendidikan Insantama, Bogor, Jum’at (22/7/2022).

Buya lalu menjelaskan bahwa kelak Allah akan memberi naungan kepada orang-orang yang hatinya senantiasa terikat dengan masjid. Dia senantiasa menjaga salat berjamaah, berusaha menjaga kebersihan masjid, dia tak ingin masjid tak terawat, kemudian dia ingin senantiasa menghadiri majelis ilmu di dalam masjid. “Insya Allah kita termasuk golongan ini, yang mendapat naungan di sisi Allah karena hati kita senantiasa terikat dengan masjid,” tambahnya.

Adab ini harus kita jaga, kata Buya, pertama yaitu mendahulukan kaki kanan. Buya lalu mengutip hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan Al-Hakim, “Termasuk ajaran Nabi Saw ketika kamu masuk masjid, engkau mendahulukan kaki kanan dan ketika keluar anda mendahulukan kaki kiri.”

Kedua, tambah Buya, membaca doa masuk masjid. “Bismillah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah pintu rahmatmu untukku. Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang Mulia, dengan kekuasaanNya yang langgeng, dari godaan setan yang terkutuk.”

“Yang ketiga, salat tahiyatul masjid. Sangat disunnahkan ketika memasuki masjid, tidak duduk terlebih dahulu, tapi langsung tahiyatul masjid. Maka kita dalam keadaan suci ketika masuk masjid, sehingga bisa langsung salat tahiyatul masjid,” tukas Buya Muhibuddin.

Kemudian Buya menjelaskan poin keempat, “Memanfaatkan waktu sesudah azan. Berdoa di antara waktu azan dan iqamah, ternyata di sini ada janji dari baginda Rasulullah bahwa doa ini adalah doa yang dikabulkan Allah SWT. Tidak akan pernah ditolak, karena itu berdoalah.”

“Kalau dulu ada ulama yang mencatat, doain orang. Saking dia itu ingin mendapat barokah do’a. Dia itu mencatat doa-doa untuk saudaranya. Itu kata Rasul, malaikat langsung mendoakannya agar yang mendoakan juga mendapatkan hal yang sama,” tambah Buya.

Kalimat, lanjutnya, menjaga kebersihan masjid. “Ternyata juga ada dalilnya, makanya kita dianjurkan sebelum salat, ada melihat sampah, diambil. Rasulullah memerintahkan membangun masjid di perkampungan, juga menjaga kebersihan dan memberikannya wewangian,” tukasnya mengutip salah satu hadits Rasulullah Saw.

“Berpakaian indah ketika hendak menuju masjid, jangan ke masjid pakai baju yang bolong atau belum disetrika,” Buya menambahkan poin keenam dengan mengutip Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 31.

Menghindari makanan tidak sedap baunya, ”Ini yang ketujuh, kata Buya. “Maksudnya adalah larangan bagi seseorang yang makan makanan yang tidak sedap baunya, seperti mengonsumsi makanan yang menyebabkan mulut berbau seperti bawang putih, bawang merah, jengkol, pete dan termasuk juga merokok atau yang lainnya untuk menghadiri salat jamaah,” tambahnya.

“Tidak melintas di depan orang salat. Jadi dosa, nak. Lebih baik dia itu bertahan 40 tahun, itu gambaran sabar, tunggu selesai salat. Intinya, jangan pernah sekali-kali antum lewat di depan orang salat, sabarlah, ini dosanya besar ini. Betapa adab yang harus dijaga,” ujar Buya menambahkan poin ke 8.

Yang kesembilan, kata Buya, tidak berkumpul di masjid hanya untuk kepentingan dunia. “Kita janjian di masjid ya, membahas dagangan, ngomongin dunia, hindari ini. Boleh, tapi bukan tujuan utama. Kalau ke masjid cuma untuk kepentingan dunia, itu tak boleh.”

“Tidak meludah di masjid. Haditsnya ada, meludah di masjid adalah suatu dosa. Dan kafarat untuk diampuninya adalah dengan menimbun ludah tersebut. Rasul ngasih solusi, kalau zaman Rasul pakai sorban beliau. Kalau tak bawa sorban, antum selalu membawa sapu tangan,” tambah Buya menyebut yang kesepuluh sambil memeragakan cara melakukan kafaratnya.

Satu lagi, menurut Buya Muhib, keluar masjid dengan mendahulukan kaki kiri dan membaca doa. Buya lalu membacakan do’a yang dikutipnya dari Rasulullah Saw.

Forum Nasihat Ulama adalah salah satu rangkaian kegiatan Satu Insantama (Masa Ta’aruf Insantama) yang merupakan agenda khusus SMPIT Insantama setiap tahunnya di musim awal masuk sekolah. Dalam momen ini, seluruh murid diperkenalkan budaya Insantama yang memang melekat padanya ciri khas Islam dan ketaatan terhadap syariat-Nya. Hal ini merupakan ikhtiar dari sekolah untuk membentuk generasi calon pemimpin yang takwa, insya Allah.[]

Exit mobile version