Lagi-lagi Auditorium SIT Insantama Bogor dipenuhi kehangatan dan suasana yang menyenangkan (12/4/25). Semaraknya ruangan yang ditata menarik dengan dekorasi bernuansa idul fitri dan peserta yang hadir dengan kostum lebarannya, menambah kemeriahan acara yang disusun apik dan seru oleh panitia Liqo Syawal.
“Kita yang bukan pegawai Insantama, sangat menikmati acara liqo Syawal ini, banyak effort yang terasa, terutama dari pembawa games yang nyanyi di akhir, konsep acaranya mahal, barakallah fiikum untuk panitia liqo Syawal,” ungkap Bapak M. Hadi Maryadi, suami dari Bu Wuri Purwandani, guru SDIT Insantama Bogor.
Hidangan yang disajikan di kegiatan ini cukup memanjakan lidah peserta. Ada soto mie, es krim, es doger, bakso, dimsum, snack ringan, dan makan siang. Tak ketinggalan biskuit bayi dan snack anak-anak pun disiapkan agar orang tua nyaman mengikuti acara.
“Unpredictable, tidak disangka-sangka. MasyaAllah tabarakallah. Rezeki yang tidak terduga, yang muncul di saat yang tepat, di saat kondisi HP saya yang sedang ada masalah. Semoga keberkahan senantiasa mengiringi Bapak-bapak yayasan. Aamiin Allahumma aamiin.” ungkapan syukur bapak Nono Hartono, atas kejutan manis dari yayasan yang diwakili Ustadz M. Adhi Maretnas Harapan. Hadiah berupa smartphone diberikan atas loyalitas dan dedikasi Pak Nono yang telah bergabung bersama Insantama dari mulai berdiri hingga saat ini. 24 tahun melewati berbagai ujian dan rintangan yang tidak mudah dalam proses mendidik generasi Ansharullah.
Selamat datang…
Dua puluh empat tahun yang kedua…
Dalam kemudahan rahmat bahagia…
Tuk masa depan nan berkah….
Lagu 24 Tahun Insantama semakin menyemarakkan suasana. Lagu dilantunkan oleh bapak manajemen, kepala sekolah SD, SMP, SMA, Mudir, dan semua peserta Liqo Syawal. Acara ditutup dengan tausiyah menggugah dari Ustadz M. Ismail Yusanto, selaku Ketua Yayasan Insantama Cendekia. Beliau menyampaikan bagaimana Ramadhan seharusnya mengantarkan setiap insan pada taqwa. Karena bulan istimewa pasti menghasilkan sesuatu yang istimewa. Setiap insan harusnya memusatkan seluruh perhatian dan potensi hidup untuk mendapat derajat sebaik-baik taqwa. Karena taqwa menentukan tinggi rendahnya kehormatan manusia didepan Allah Swt. Ciri-ciri orang bertakwa adalah takut kepada Allah, punya semangat mengamalkan apa yang diperintahkan dan dilarang-Nya, ridho dan qanaah, selalu menyiapkan diri untuk hari perubahan dari kehidupan dunia ke kehidupan akhirat.
“Siap semuanya, menjadi lebih baik?” tanya Ustadz Ismail pada peserta. Beliau juga menjelaskan ukuran keimanan meningkat atau tidak adalah syakhsiyah, nafsiyah dan aqliyah yang semakin baik. []