Kajian Kamis Malam: Pentingnya Sebuah Komitmen
Penulis: Mila Sari
ۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
“… Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakkal.” (QS. Ali ‘Imran: 159)
Alhamdulillah pada Kamis, 26 Agustus 2021 telah berlangsung kembali agenda kajian Kamis malam yang diisi langsung oleh ustaz Dr. M. Rahmat Kurnia via zoom meeting. Agenda ini dipandu oleh kak Farhan selaku MC di malam itu. Pada kajian kali ini, ustaz Rahmat mengangkat tema yang sangat luar biasa, yaitu tentang pentingnya sebuah komitmen.
Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan tentang wajibnya hukum tawakkal dengan mengangkat dalil QS. Ali Imran: 159 yang pada ayat tersebut posisi azam diletakkan sebelum tawakkal dan Azam itu posisinya sangat tinggi.
“Pentingnya kita berkomitmen untuk meraih sesuatu yang kita inginkan dengan cara memahami setiap adab yang harus kita hadirkan dalam diri. Baik itu taklim sebakda subuh maupun tahfiz sebakda Maghrib di boarding. Sedangkan evaluasi itu penting, karena kita diperintahkan untuk menghisab diri sebelum kita dihisab.” Papar beliau dalam penjelasannya
“Jadi anak-anak, kita perlu siap berkomitmen untuk siap melaksanakan segala hal yang akan mengantarkan kita kepada perbaikan diri. Salah satu kesungguhan itu adalah datang tidak terlambat ketika mengikuti agenda boarding.” Ucap beliau menambah penjelasannya
Beliau juga menjelaskan bahwa ilmu akan berkah apa bila kita disiplin, bila kita tidak disiplin mungkin juga akan dapat banyak ilmu tapi ilmu itu tidak barakah.
“Dan juga anak-anak sebulan sekali khatam, kita mesti komitmen untuk itu agar kita dekat dengan Al Qur’an dan akan diridhai oleh Allah SWT. Komitmen itu selain ditulis juga harus dipraktikkan, dan tawakkal kepada Allah SWT agar kita meraih kebaikan di dunia dan di akhirat kelak,” jelas beliau dengan penuh semangat
Namun, ada yang berbeda pada persembahan Kajian Kamis Malam pekan ini, yaitu penampilan marawis yang sudah sangat dirindukan oleh semua santri IBS (Islamic Boarding School) Insantama. Bagaimana tidak, pandemi yang sudah hampir dua tahun lamanya, menjadikan mereka mengikuti proses pembelajaran di boarding akhirnya harus mengikutinya secara daring.
Lantunan nasyid yang dinyanyikan lewat indahnya seni marawis seakan membasuh kerinduan mereka saat mengikuti Kajian Kamis Malam dulu sebelum masa-masa BDR.
Terakhir beliau juga menyarankan para santri untuk terus memperbanyak referensi dan diskusi serta mempraktikkan seoptimal mungkin tantang apa yang telah dipahami tersebut sebagai upaya untuk perbaikan diri.
Semoga para santri terus semangat menempa diri dengan menuntut ilmu karena hanya dengan menimba ilmu lah kita semua bisa memahami banyak hal dan dapat mengaplikasikannya sebagai amal shalih dalam setiap aktifitasnya.[]