INSANTAMA BERBAGI: QURBAN UNTUK PENDIDIKAN

-

Reportase Pelaksanaan Kegiatan Penyembelihan Hewan Qurban SIT Insantama 1442 H:

INSANTAMA BERBAGI: QURBAN UNTUK PENDIDIKAN

Penulis: Nono Hartono

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Laa-ilaaha-illallahu wallahu akbar. Allaahu akbar walillaahil-hamd…

Gema takbir terus berkumandang, menyentuh ke setiap relung hati bagi siapa yang mendengarkannya, turut mengiringi prosesi pemotongan hewan qurban pagi ini di SIT Insantama. Pelaksanaan pemotongan hewan qurban ini bertepatan dengan hari Kamis, 22 Juli 2021 (12 Dzulhijjah 1442 H, hari ke-2 Tasyrik) di area pelataran PAUD dan farming Insantama. Satu demi satu hewan qurban, yang terdiri dari sapi dan domba, dieksekusi oleh para penjagal. Kegiatan yang dimulai pukul 06.25 WIB itu berlangsung penuh khidmat.

Pelaksanaan pemotongan hewan qurban sendiri diawali terlebih dahulu dengan sambutan yang disampaikan oleh Ust. Adi Maretnas Harapan, selaku Direktur Pelaksana Harian SIT Insantama. Ada hal penting yang beliau sampaikan. “Penyembelihan hewan qurban di SIT Insantama tidak hanya sekedar berqurban, tapi ada nilai pendidikan yang diusung. Hal ini karena Insantama adalah institusi pendidikan sehingga dipastikan akan selalu ada nilai pendidikan dari tiap kegiatannya. Tidak hanya berlaku bagi para siswanya tapi juga berlaku bagi para stakeholdernya, termasuk juga bagi para orangtua”, jelas Pak Adi Maretnas saat menyampaikan sambutannya. Hal tersebut sesuai dengan tagline yang digunakan panitia: Qurban untuk Pendidikan.

Acara pembukaan prosesi awal penyembelihan hewan qurban ditutup dengan pembacaan doa yang disampaikan oleh Ust. Chairul Anas, dari IBS Insantama. Di akhir doa, beliau berharap semoga Allah Swt. memberikan keberkahan dan rahmatNya sehingga pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di lingkungan SIT Insantama ini dapat berlangsung secara aman dan lancar.

Total terdapat 8 ekor sapi dan 25 ekor domba yang ditangani panitia di pelaksanaan qurban tahun ini. Secara umum, jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan pelaksanaan qurban tahun kemarin. Walaupun situasi masih dalam masa pandemic COVID-19, alhamdulillah masih banyak pequrban yang mempercayakan penyembelihan hewan qurbannya di SIT Insantama.

Di masa pandemic COVID-19 ini, panitia Qurban SIT Insantama membatasi jumlah panitia dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Secara umum, panitia yang terlibat terdiri dari perwakilan Unit SDIT, Unit SMPIT, Unit SMAIT, Unit Boarding, Unit General Support, dan juga Unit Dapur yang berjumlah sekitar 100-an orang, yang terditribusi ke 3 area: penyembelihan sapi, penyembelihan domba, dan teknis (pengulitan, pencacahan, penimbangan, dan pembungkusan). Hal ini untuk menghindari kerumunan massa yang terlalu banyak jumlahnya. Tampak semua panitia yang terlibat mengenakan masker pelindung.

“Panitia wajib menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, menjaga jarak, dan juga mencuci tangan secara berkala. Kami juga menerapkan pembatasan jumlah panitia di tiap area yang digunakan untuk prosesi penyembelihan, pengulitan, pencacahan, dan penimbangan serta pembungkusan.” penjelasan Pak Cahyadi, selaku ketua panitia pelaksanaan Qurban 1442 H SIT Insantama, saat ditanyakan bagaimana strategi pelaksanaan penyembelihan di situasi pandemic COVID-19 yang masih berlangsung hingga kini.

‘Qurban untuk Pendidikan’, adalah tagline yang digunakan panitia untuk qurban tahun ini. Untuk mendukung tagline tersebut, panitia juga mempersembahkan siaran streaming youtube yang bisa disaksikan oleh para guru, siswa, dan juga orangtua dari rumah. Pada acara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu. Pada kesempatan ini hadir via daring Ustadz Ismail Yusanto, selaku pimpinan Yayasan Insantama Cendekia. Beliau memberikan sambutan sekaligus menyampaikan hikmah pelaksanaan Qurban 1442 H SIT Insantama. Pemaparan materi Ustadz Ismail Yusanto menguatkan tema yang diusung panitia, yaitu _’Insantama Berbagi: Qurban untuk Pendidikan’. Daging hasil pequrban akan dibagikan ke masyarakat sebagai wujud kepedulian kepada sesama. Qurban juga merupakan wujud ketakwaan, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan juga Siti Hajar.

Dalam tayangan streaming youtube, juga disiarkan prosesi pemotongan hewan qurban. Pada tayangan ini (merupakan siaran tunda), juga diberikan penjelasan terkait ciri-ciri hewan qurban yang baik dan juga cara penyembelihan yang benar, diantaranya harus dimulai dengan menyebut asma Allah, harus menggunakan pisau yang tajam, posisi kepala hewan menghadap kiblat, dan juga harus memotong bagian saluran pernafasan, saluran pencernaan serta saluran pembuluh darahnya. Hewan qurban juga harus diperlakukan dengan baik agar merasa nyaman dan tidak stres saat disembelih. Juga disampaikan prosesi pengulitan, penyisitan, dan pencacahan daging qurban. Nilai-nilai edukasi ini diharapkan dapat diserap oleh para stakeholder SIT Insantama, khususnya bagi para siswanya.

Pada pelaksanaan kegiatan qurban ini juga dihadiri 2 orang perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor. Kehadiran mereka untuk melakukan uji kelayakan daging qurban dan organ dalamnya sehingga daging qurban bisa dipastikan benar-benar layak untuk dikonsumsi masyarakat penerima daging qurban.

Ada yang berbeda juga pada prosesi pendistribusian daging qurban tahun ini. Daging qurban yang sudah dikemas kemudian didistribusikan langsung ke 3 RT (RT 01, 02, dan 03) yang ada di wilayah RW 08 Kelurahan Gunung Batu sekitar Insantama. Masing-masing ketua RT akan membagikan daging qurban kepada para warganya. Hal ini merupakam salah satu strategi untuk menghindari kerumunan sebagaimana yang diterapkan panitia kepada warga yang berhak mendapatkan daging hewan qurban.

“Strategi pendistribusian daging qurban ini juga untuk menghindari terjadinya penumpukan massa di area sekolah sebagaimana yang terjadi pada pendistribusian daging qurban saat kondisi tidak dalam pandemic COVID-19,”_ papar Pak Cahyadi memberikan penjelasan terkait strategi pendistribusian daging qurban pada tahun ini.

Pelaksanaan kegiatan qurban SIT Insantama yang mengikuti aturan protokol kesehatan secara keseluruhan, dimaksudkan agar kegiatan pelaksanaan kegiatan qurban tetap bisa berjalan dengan baik dan lancar, walau di tengah wabah pandemic COVID-19 yang masih terus mengancam.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Exit mobile version