Direktur Kesiswaan SIT Insantama: Pembinaan Kesiswaan adalah Laboratorium Calon Pemimpin Ansharullah

-

Direktur Kesiswaan SIT Insantama: Pembinaan Kesiswaan adalah Laboratorium Calon Pemimpin Ansharullah

Penulis: Cut Putri Cory

Lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Nabhan Naufal menggema di Gedung Marcopolo, Bogor, Sabtu (16/7/2022). Kemudian Pak Ageng sebagai MC hari ini kemudian membuka agenda hari pertama Parentama (Parenting Insantama) dengan mengajak semua peserta berdiri untuk bersama-sama serentak meneriakkan yel-yel, keceriaan begitu terlihat di tengah guyuran hujan sambil kemudian seluruh peserta diajak menyimak materi pertama oleh Direktur Kesiswaan SIT Insantama.

“Pembinaan kesiswaan adalah laboratorium calon pemimpin ansharullah, dia berdampingan dengan pendidikan, untuk mendukung,” hal itu dijelaskan sebagai pembuka sebelum pengenalan pemateri pertama yakni Ustaz Karebet Widjajakusumah.

“Kalau mau punya anak bermental kuat, orang tuanya harus lebih kuat. Orang tua harus ikhlas, biarkanlah anak-anak ditempa di Insantama supaya mereka bisa bermental baja. Nanti ada tugas-tugas, biarkan anak itu bekembang. Percayalah bahwa anak-anak itu dibina, itu pendidikan, jangan salah paham, jangan salah sikap, jangan salah persepsi,” ujar Ustaz Karebet menasehati.

Posisi pembinaan kesiswaan betul-betul membantu fungsi utama pendidikan, kata Ustaz Karebet, pihak kesiswaan membantu mewujudkan itu. Penampakan utamanya pada aspek kepribadian Islam, tandanya dua saja: pola pikir dan pola sikapnya Islam. Kita tidak mau anak kita pola pikirnya Islami, tapi pola sikapnya tak Islami, pun begitu sebaliknya.

“Kita ingin anak kita saleh dan salehah, berjiwa pemimpin dengan roadmap transformasional yaitu ansharullah. Kesalehan dirinya menjadi pengaruh ketaatan kepada pihak lain, terlibat dalam dakwah. Jadi kesalehan itu jangan dinikmati sendiri,” tukasnya.

Ustaz Karebet memaparkan rangkaian kegiatan pembinaan kesiswaan yang dijalani anak-anak di Insantama. Pun pada kesempatan yang sama, beliau juga menjelaskan hasil risetnya dari mayoritas anak-anak usia produktif yang ditanyainya tentang tujuan mereka bersekolah. Seluruh peserta diajak berpikir tentang pentingnya memiliki tujuan yang tepat sebagai pondasi dasar untuk tindak lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya.

“Kita butuh kapasitas anak yang complex problem solving, critical thinking. Juga saat ini, kalau anak mau punya kemampuan strategic management, dia harus kuliah dulu, harus nunggu 10 tahun. Di Insantama, saya coba anak kelas 8 mempraktikkan ilmu strategic management ternyata bisa. Bayangkan, 10 tahun. Anak-anak yang sudah baligh ini harus kita dorong untuk menjadi pemimpin masa depan,” Ustaz lalu menjelaskan bagaimana hal itu dipraktikkan di Insantama dalam program kesiswaan.

Ustaz memapar kegiatan LMT-1, bagaimana para murid dibimbing untuk memiliki world view dan merancang mimpi besar. Kemudian agenda LMT-2, saat anak-anak diajak untuk berjalan kaki puluhan kilo meter dalam rangka ‘Taklukkan Bogor’. Lalu di kelas 8, ada agenda LMT-3 yang di sana mereka mempraktikkan manajemen kepemimpinan strategisnya. “Mimpi besar dan sebagainya itu harus disandarkan kepada Allah, jadi takutlah kepada Allah,” ujarnya.

Ustaz Karebet lalu menjelaskan bagaimana Shalahuddin Al-Ayyubi diprogram sejak jauh-jauh hari saat kedua orang tuanya masih dalam perencanaan pernikahan. Najmuddin Ayyub dan Sit Khatun dipertemukan oleh Allah dengan visi yang sama. Shalahuddin kecil kemudian lahir dan terdidik untuk memiliki visi pembebasan Baitul Maqdis. Dia pun dibina oleh seorang guru yang hebat yaitu Nuruddin Zanki.

“Mimpi besar itu harus ada mentor, harus ada guru, harus ada coach. Pemimpin macam apa yang mau kita didik? Yaitu pemimpin transformasional, dia itu ansharullah, cerdas, memimpin ke jalan yang benar,” lanjut Ustaz Karebet.

Pemaparan materi pertama dalam agenda Parentama pun berakhir, Ustaz Karebet menutup dengan harapan kepada seluruh orang tua yang hadir bahwa ke depannya insya Allah akan terwujud komunikasi efektif antara sekolah dan orang tua sebagai wujud sinergi untuk mewujudkan generasi dengan kepemimpinan transformasional, generasi ansharullah.

Parentama 2022 kali ini mengambil tema “Mempersiapkan Generasi Tangguh Calon Pemimpin, Sinergi Orang Tua dan Sekolah Bangkit Pasca Pandemi”. Acara ini dihelat di Marcopolo, Bogor, dalam dua hari sejak Sabtu (16/7/2022) dan Ahad (17/7/2022) menghadirkan pemateri hebat dari keluarga Insantama yang berpengalaman dalam penghebatan generasi calon pemimpin ansharullah.[]

Exit mobile version