REPORTASE KHAS
LKMA 2018 ADVANCE TO NEW ZEALAND
Belajar Menjadi Pemimpin Masa Depan
Setiap masa itu ada pemimpinnya, setiap pemimpin itu ada kkbmasanya, ujar H. Fahrudin, S.Pd Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor saat memberikan sambutan di acara pelepasan delegasi LKMA 2018 Advance To New Zealand.
Acara yang dilaksanakan di Auditorium SIT Insantama (Sabtu/03/11/2018) dibuat dengan latar yang menggambarkan keadaan di New Zealand. Di mana ada beberapa bentuk yang menyerupai domba berada di antara gedung-gedung tinggi. Sesuai dengan perencanaan yang sudah dimatangkan sejak ananda duduk dikelas XI, dimana negara tujuan yang akan mereka tuju untuk melaksanakan Latihan Kepemimpinan dan Managemen Tingkat Akhir adalah negara New Zealand.
Dalam sambutannya, H. Fahrudin juga menyampaikan bahwa di pundak kalian rotasi kepemimpinan itu berada. Kewajiban kalian sekarang adalah mencari sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan dan memburu ilmu itu kemanapun juga. Termasuk dengan keinginan kalian untuk menjelajahi New Zealand. Negara agraris yang mampu menjadi negara maju. Banyak hal yang bisa kalian dapatkan dari negara tersebut, pelajari dan kembangkanlah apa yang kalian dapatkan tersebut nantinya untuk membangun Indonesia. Sehingga Indonesia kedepannya bisa menjadi negara yang maju dan memakmurkan rakyatnya.
“Waktu 20 tahun cukup bagi kalian untuk mempersiapkan diri. Apakah nantinya akan menjadi pengusaha, mentri, panglima dan bahkan menjadi presiden. Sekarang kalian sekolah di SMA yang sama, nanti kuliahlah di perguruan tinggi yang berbeda dan rapatlah di istana yang sama untuk membicarakan bagaimana memakmurkan rakyat, Ujar beliau.
Pak Fahmi, begitu beliau biasa disapa juga mengatakan, Insantama merupakan sekolah yang mampu memadukan semua aspek sehingga bisa menghasilkan alumni yang mampu menjadi seorang ulama, juga mampu menghasilkan seorang pengusaha yang memahami agama dan juga mampu menghasilkan pemimpin yang berpihak pada rakyat dan amanah, dan itu semua bisa didapatkan dari Insantama ini.
Acara juga dimeriahkan oleh tampilan teatrikal yang menggambarkan bagaimana perjuangan ananda. Perjuangan dimulai dari kelas X yang dihadapkan pada Latihan Kepemimpinan Dasar Satu (LDK 1), Di LDK 1 ananda dibekali banyak informasi dan motivasi bagaimana cara untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Ananda juga diajak untuk mengenal mimpi besar sejak dini.
Kemudian perjuangan berlanjut di LDK 2 Taklukkan Cianjur. Menaklukkan Cianjur dengan jalan kaki. Sejauh 160 Km harus ditempuh untuk sampai di Cianjur, jarak yang tidak bisa dikatakan sebagai jarak yang pendek. Digambarkan juga bagaimana perjuangan ananda untuk bisa mendapatkan dana yang cukup besar. Di rapat penentuan anggaran LDK 2 diputuskan bahawasanya dana yang dibutuhkan sebesar 120 juta rupiah, dan dana tersebut harus didapatkan selama tiga hari fundrysing.
Selanjutnya gambaran teatrekal juga menggambarkan bagaimana perjuangan ananda untuk bisa melaksanakan Latihan Kepemimpinan dan Managemen Tingkat Menengah. Desa Cigalontang Garut harus mampu mereka analisis dengan metode SWOT dalam kurun waktu tiga hari dua malam. Angkatan Luminary bisa melakukannya dengan baik.
Diceritakan juga bahwa ananda dalam menggapai mimpi New Zealand banyak berhadapan dengan rintangan dan cobaan. Cabaan dan rintangan yang dihadapi tidak hanya berasal dari luar, tapi juga berasal dari dalam diri sendiri. Bagaimana proses ananda agar mau melunakkan hati untuk tunduk dan patuh pada perintah Allah dan benar-benar meyakini bahwa LKMA 2018 ini untuk Allah. Tidak mudah memang untuk mendapatkannya.
Kalau sekarang ananda bisa mendapatkan mimpi besar ini karena memang merekalah generasi yang dipilih Allah untuk bisa menundukkan New Zealand. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ir. Muhammad Karebet Widjayakusumah, MM yang sekaligus juga sebagai pembina LKMA. Menaklukkan New Zealand membutuhkan pasukan terbaik, maka pasukan itu adalah kalian angkatan tujuh Luminary, kata beliau.
LKMA ini merupakan salah satu tahap yang harus dilakukan untuk pembentukan karakter kalian. Sulit dan memang melelahkan tapi kalian sudah menunjukan diri sebagai generasi yang bisa melakukannya. Hanya Allahlah yang akan memberikan penyelesaian terbaik dari apa yang kita usahakan, dan kalian semua sudah mendapatkannya, Ujar Pak Mashudi sebagai Direktur Sarana dan Prasarana Yayasan Insantama Cendekia.
Pak Mashudi juga menyampaikan bahwa LKMA ini bukanlah akhir dari segalanya. Memang LKMA ini akhir perjalanan yang kalian lakukan selama duduk di SMAIT Insantama, tapi bukan program yang harus kalian akhiri tapi jadikanlah sebagai program awal bagi kalian untuk mengenal dunia luar. Sebentar lagi kalian akan memasuki dunia kampus dan jadikan program ini sebagai soko guru untuk jenjang selanjutnya.
Jaga diri kalian di negeri orang. Tunjukkan diri kita adalah seorang muslim. Bahwa kita muslim yang baik. Memiliki kepribadian yang baik. Antum semuanya mempunyai misi dakwah, jangan lewatkan kesempatan emas ini, ujar beliau.
Kepala Sekolah S.M. Pertiwiguno, S.Pi dalam sambutannya mengatakan, Pandai-pandailah bersyukur dengan memanfaatkan semua yang diberikan oleh Allah dan dimanfaatkan untuk beramal sholeh. Semoga LKMA ini bisa melatih kalian menjadi generasi yang baik dan berkualitas dan menjadikan apa yang kalian lakukan sebagai amal sholeh. Semoga sukses acaranya, selamat berangkat dan pulangnya. Dan banyaknya rintangan yang kalian alami bisa menempa diri kalian menjadi lebih baik lagi ke depannya. Kata Pak Uno begitu beliau biasa disapa.
Di sesi penutup, panitia membagikan surat yang sudah ditulis Abi dan Ummi. Surat tersebut dibagikan kepada ananda dan ananda diminta untuk membacanya. Di sesi ini terjadi keriuhan, karena larutnya ananda dengan perasaan masing-masing. Tidak terasa beberapa ananda menangis setelah membaca dan memahami apa yang ditulis Abi dan Umminya.
Pelepasan LKMA 2018 resmi dilakukan setelah Ketua LKMA 2018, Ananda Fahmi Akbar Izzudin menggunting pita. Dengan diguntingnya pita tersebut berakhir juga acara pelepasan LKMA 2018. Dengan satu harapan yang dipikul oleh delegasi bahwasanya keberangkatan ke New Zealand ini untuk Allah dan semuanya diserahkan pada Allah.
Selamat berjuang di Negeri Domba dan sekembalinya membawa segudang manfaat!