Agar Tak Menjadi Generasi yang “Mahjura” Terhadap Al Qur’an

0
4923

Mari kita renungkan kesedihan Rasulullah Muhammad SAW, yang beliau adukan kepada Allah SWT dalam surat Al Furqan ayat 30 :

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُوراً الفرقان

Artinya:
“Berkatalah Rasul: Wahai Rabbku sungguh kaumku telah menjadikan Al Qur’an ini “Mahjura” (sesuatu yang diabaikan)”.

Jika kita bermuhasabah diri, maka bisa jadi akan kita temukan, bahwa kebanyakan dari kita lebih sering up date status di media sosial daripada membaca Al Qur’an. Dan laptop, yang lebih sering kita sentuh dan bukan lembaran Al Qur’an. Ketinggalan handphone lebih menggelisahkan kita, daripada ketinggalan mushaf Al Qur’an. Serta masih banyak lagi perbuatan kita yang mengabaikan (Mahjura) terhadap Al Qur’an. Nastaghfirullahal ‘adzim …..

Oleh karena itulah, menurut beberapa ulama, ada beberapa tahapan “Mahjura” :
1. Tidak mau mendengarkannya
2. Tidak mau membacanya
3. Tidak mau mengimaninya
4. Tidak mau mengkaji dan mentadabburinya
5. Tidak mau mengamalkannya
6. Ada yang lebih dicintai selain bacaan Al Qur’an.
Kita harus introspeksi dan mawas diri terhadap 6 hal tersebut di atas.

Tentu, setiap muslim tidak menginginkan lahirnya generasi yang “Mahjura” yaitu generasi yang mengabaikan Al Qur’an. Maka, sebagai bagian dari program besar “Menjadi Sahabat Al Qur’an” SMPIT Insantama Bogor yang memiliki kredo “Sekolah Calon Pemimpin” pada hari Rabu, 26 Februari 2020 melaksanakan acara Khataman Al Qur’an yang diikuti oleh seluruh siswa baik dari kelas VII, VIII dan IX pada jam 07.30 hingga jam 08.50 WIB bertempat di Plaza SIT Insantama dalam suasana pagi yang sejuk, segar dan damai.
Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar dibuka oleh Rakha Izzata dan Afifullah Naufal sebagai host acara dan dimeriahkan dengan grup marawis OSIS INSANTAMA yang kompak membawakan nasyid berirama ceria dan penuh semangat serta melantunkan Shalawat Nabi Muhammad SAW. Dan Wintoadhi Karunia Latief didaulat sebagai pemandu tilawah Al Qur’an, dzikir bersama serta do’a penutup. Acara tersebut juga dihadiri Forum Silaturahim Orang Tua Siswa (FOSIS) SMPIT INSANTAMA BOGOR.

Beberapa siswa juga didaulat untuk me-review ayat Al Qur’an di depan teman-temannya, tentu saja tetap dalam kondisi infishal terpisah areanya antara siswa ikhwan dan akhwat, untuk menjaga forum yang syar’i.

Acara ditutup dengan nasyid, shalawat, do’a penutup yang dipimpin oleh Latief serta dipungkasi dengan do’a memasuki bulan Rajab, Sya’ban dan menyambut Ramadhan yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Arifurrahman.

Do’a memasuki Bulan Rajab, Sya’ban dan menyambut Ramadhan

اللهم بارك لنا فى رجب و شعبان وبلغنا رمضان

Artinya:
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”

Aamiin …..