The Journey to “The Space” LDK 2 SMPIT INSANTAMA LEUWILIANG: Menjejak Bumi, Menggapai Angkasa (Taklukkan LAPAN: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional – Rancabungur, Bogor) Berjalan kaki menyusuri berbagai lokasi dengan jarak 12 Km, serta dengan perbekalan yang ditentukan jenis dan jumlahnya, tentu bukanlah perkara mudah. Namun itulah yang terlihat pada Kamis (16/08), siswa SMPIT Insantama Leuwiliang dengan segala keterbatasan, mampu melewati tantangan tersebut. Sejak pk. 05.45 WIB, acara dimulai dengan pembacaan doa dan arahan diperjalanan yang dipimpin oleh Mudir Boarding Pak Hari. Pada LDK 2 ini siswa dibekali sarapan 1 lontong dan 1 telur rebus, serta perbekalan untuk diperjalanan, 1 telur rebus, 1 pisang, sebongkah kecil gula merah dan air mineral kemasan. Dilengkapi juga dengan masker, tali rapia, perlengkapan P3K untuk safety, ditambah 1 guru dengan kendaraan bermotor di belakang rombongan. Sekitar 45 siswa dan 6 guru pendamping memulai Latihan Dasar Kepemimpinan 2 (LDK 2) dengan berjalan kaki dari sekolah dan menyusuri beragam rute yang dilalui. Sejenak beristirahat dan shalat Dhuha disalah satu mesjid diperjalanan. Mendekati separuh perjalanan, ada beberapa siswa yang bertanya dengan pertanyaan sejenis: “Pak berapa kilometer lagi sampai ditujuan?” Tanya Rio dan Rafi siswa kelas VII. Sebelum perjalanan pun terdapat pernyataan yang bernada tidak yakin akan melalui tantangan tersebut. Mendapat pertanyaan dan pernyataan dari siswa yang mengindikasikan keraguan, para guru menjawab dan senantiasa meyakinkan siswa bahwa mereka bisa melakukannya diiringi upaya terbaik dan doa yang optimal. Alhamdulillah perjalanan pun semakin mendekati lokasi audiensi. Beberapa keraguan siswa akhirnya terbayar lunas, tatkala siswa sampai di lokasi audiensi sekitar pk.10.55 WIB, yaitu di Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di Rancabungur, Kab. Bogor. Sejumlah siswa langsung “memarkir diri” untuk beristirahat di halaman lembaga milik pemerintah yang terkenal dengan “NASA-nya Indonesia” ini. Siswa diterima dengan baik oleh pihak lembaga, rangkaian acara pun dimulai. Sambutan pertama disampaikan oleh Bpk. Rinto Andri Wiendiarto, S.T yang mewakili Kepala Bidang Diseminasi Pusteksat, yang menyapa siswa, kemudian dijawab siswa “Alhamdulillah, Luar biasa, Allahu Akbar, Yes”. Dua kali beliau menanyakan hal yang sama, dua kali pula siswa menjawab dengan semangat. Pak Rinto menyatakan: “Luar biasa, baru kali ini saya mendapat jawaban sapaan seperti ini”. Beliau menyatakan kekagumannya dengan kegiatan LDK 2 ini yang ditempuh dengan berjalan kaki. Hal yang sama sebelumnya diungkapkan oleh Ibu Rini Sumiarni selaku panitia acara: “Jalan kaki ? Wow. Sepertinya kami harus mengubah rundown acara agar bisa disesuaikan”. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pihak sekolah yang diwakili oleh Kepala Sekolah pak Yoga yang berterimakasih dan mengapresiasi kesediaan dan pelayanan yang diberikan, serta menjelaskan teknis dan tujuan dari kegiatan LDK 2 ini: “Kegiatan ini diantaranya bertujuan untuk menghilangkan rantai gajah/belenggu dalam diri siswa. Dalam makna lain menghilangkan mental blocking, merasa tidak bisa dan tidak akan bisa. Juga untuk melatih kedisiplinan, kepemimpinan, daya tahan fisik juga mental, serta melatih managerial skill dalam hal pengaturan konsumsi perbekalan selama diperjalanan agar tidak habis sebelum sampai tujuan”. Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Bpk Hasan Mayditia S.Si, MT, yang menjelaskan sejarah Satelit, ruang lingkupnya dan manfaat yang digunakan. Ada 3 pertanyaan dari sesi ini, Ines siswa kelas VII, Amin dan Najmi siswa kelas VIII. Dari pertanyaan “Apakah ada aturan jika ingin meluncurkan satelit?” sampai “Apakah ada kemungkinan satelit yang rusak setelah diluncurkan?”. “Apakah satelit yang rusak dapat jatuh ke Bumi?”. Acara lalu dilanjutkan ke fasilitas yang ada, Adil siswa kelas VII bertanya: “Berapa lama pengerjaan 1 buah satelit?”. Dijawab Pak M. Taufik: “Normalnya sekitar 1 tahun, jika dikebut sekitar 6 bulan”. Acara terus berlanjut hingga terakhir sesi foto bersama dan testimoni.