H-3 Pesantren Wisuda SMPIT Insantama: Berpisah untuk Rindu Bertemu Kembali di Syurga-Nya

0
938

H-3 Pesantren Wisuda
SMPIT Insantama

‘Berpisah untuk Rindu Bertemu Kembali di Syurga-Nya’

‘Byur.. Byur.. Byur’ suara air saling bersahutan saat ananda mandi. Aktifitas bersih diri di malam terakhir pesantren wisuda pukul 02.00 wib menjadi tantangan tersendiri sebelum melaksanakan shalat malam. Walau udara dan air sangat dingin namun ananda harus hadapi karena setelah shalat shubuh tidak ada lagi waktu untuk mandi. Nampak kedisiplinan pada diri ananda karena harus merapihkan kamar, berseragam batik yayasan, dan membawa tas menuju aula tempat melaksanakan shalat.
‘Allahuakbar.. Allahuakbar’ adzan shubuh berkumandang dengan merdu yang dilantunkan oleh ananda Adit. Teman-teman Adit pun tak menyangka bila suara adzan tersebut merupakan suara temannya yang sangat jarang tampil adzan. Tak kalah merdunya, ananda Albaradi sebagai imam shalat shubuh menyempurnakan kekhusyu’an para jamaah.

Salah satu kekhasan dari pesantren wisuda adalah kultum by request alias harus tampil dengan tema dadakan. Siap atau tidak siap, ananda sebagai calon pemimpin harus siap menghadapi berbagai jenis tantangan hidup dikemudian hari. Pastinya ada rasa grogi untuk tampil di panggung namun semua itu adalah ‘rantai gajah’ yang harus dihancurkan.

Pada malam hari terdapat persembahan guru kepada siswa. Maka pada pagi hari sebelum sarapan saatnya siswa memberikan persembahan terbaik kepada para guru. Seluruh siswa ikhwan berdiri menyanyikan lagu hymne guru lalu kepala sekolah beserta para guru ikut berdiri menghayati lagu tersebut. Berbagai tampilan lagu dan puisi yang diiringi petikan gitar menghiasi persembahan siswa ikhwan. Sementara siswi akhwat juga tampil berdiri menyanyikan gubahan lagu senandung ukhuwah. Berbagai formasi barisan akhwat tunjukkan dengan selingan puisi wujud terima kasih ananda telah dididik selama ini. Untaian permintaan maaf ananda kepada para guru tersampaikan dan dipastikan melalui salam-salaman seluruh siswa ikhwan maupun akhwat kepada para guru di atas panggung. Lagi-lagi isak tangis mengalir membasahi pipi sebagai bagian ketulusan hati untuk selalu ingin bersama.

Waktu terus bergulir dengan ditandai semakin meningginya bintang matahari. Sarapan pagi yang diiringi tayangan video dibuang sayang dari para guru menggerakkan bibir ananda untuk senyum dan tertawa. Selanjutnya ananda diperkenankan untuk belanja aneka moci sebagai oleh-oleh khas sukabumi untuk orang tua dan handaitaulan di rumah.

Kegiatan pesantren wisuda tahun 2018 ditutup dengan upacara penutupan sederhana. Ananda Helmi selaku ketua angkatan 9 ‘Neutron’ menjadi pemimpin upacara penutupan. Kepala sekolah SMPIT Insantama Bpk Mulyono Guro menjadi pembina upacara menutup kegiatan Pesantren Wisuda tahun 2018. Upacara ini sekaligus pemberian plakat sebagai wujud terima kasih kepada pihak Hutan Pendidikan Gunung Walat yang diterima oleh Bpk Rizal selaku penanggung jawab HPGW.

Pukul 09.10 wib kendaraan 23 angkot telah siap menghantarkan ananda untuk turun gunung menuju stasiun karang tengah. Saat menunggu kereta api datang, sound sistem stasiun yang biasa digunakan petugas untuk menyampaikan informasi seputar perkeretaapian. Namun kali ini terdengar suara yang berbeda, “selamat kepada ananda telah menyelesaikan pesantren wisuda”, ujar kak Nasrul sebagai ketua IKATAMA melalui mic dekat petugas tiketing. Ucapan terima kasih juga tersampaikan melalui plakat kepada kepala stasiun karang tengah dan paledang oleh perwakilan panitia.

Tepat pukul 10.52 WIB kereta api dari stasiun karang tengah berangkat menuju stasiun paledang bogor. Rasanya waktu cepat sekali berjalan, serasa baru datang ternyata sekarang sudah saatnya pulang kembali. Akhirnya waktu dan ruang jualah memisahkan semua. Ananda pulang dengan berbagai cerita yang nantinya akan menjadi bahan inspirasi untuk terus berprestasi hingga akhir hayat. InsyaAllah atas ridho-Nya, semoga kita semua dapat berkumpul kembali di tempat yang lebih indah tempatnya orang-orang beriman dan beramal shaleh yaitu syurga. Aamiin.

#syurgatempatreuniakbarterindah