Auditorium SIT Insantama Dipenuhi Aura Ghazi

0
796
Ustaz Michael menyampaikan motivasi.

[foogallery id=”974″]

Kabar Insantama, Bogor—Sabtu (13/05), OSIS SMAIT Insantama Divisi Qofi (Tsaqafah Islamiyyah) kembali mengguncang Auditorium SIT Insantama dengan menghadirkan beberapa sosok penginspirasi remaja diantaranya, Ustaz Michael (seorang aktivis dakwah berkebangsaan Belanda yang mahir berbahasa Arab dan Inggris), Kak Handri Satria H. (penulis komik Muhammad Al-Fatih), dan Kak Sayf Muhammad Isa (penulis  novel sejarah Islam The Chronicles of Ghazi). Kedatangan mereka mampu menarik minat para siswa. Setidaknya ada lebih dari 250 peserta yang menghadiri acara talkshow interaktif yang bertajuk Menapaki Rekam Jejak Muhammad Al-Fatih Melalui Kata dan Visual ini.

Ketua Divisi Qofi, Ismail Abdulmajid menyatakan, “Kami menyelenggarakan acara tersebut tidak lain karena tuntutan ayat: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik…(An-Nahl [16]: 125), yaitu untuk dakwah, memotivasi para peserta agar dapat meneladani dan mempraktikkan salah satu contoh yang kami jadikan tema kali ini yaitu, Muhammad Al-Fatih,  di samping memperkenalkan kepada para remaja, bahwa masih banyak sejarah pemuda-pemuda Muslim di zaman dahulu yang dapat diteladani oleh para pemuda saat ini.”

Fadhil Athallah S., ketua pelaksana dan M. Ariq Faishal, penanggung jawab acara menambahkan, “Acara ini telah menjadi agenda tahunan OSIS SMAIT Insantama. Diharapkan ke depannya kami dapat memperbanyak undangan peserta dari luar sekolah, sehingga acara tersebut dapat dinikmati lebih banyak pelajar yang ingin berinteraksi langsung dengan para penulis”.

Kedua buku seri Al-Fatih ini termasuk kategori fiksi sejarah yang ceritanya yang diangkat berdasarkan fakta sejarah yang ada, dan ‘bumbu’ sense of moment yang ditambahkan telah melalui riset terlebih dahulu dengan bantuan ahli sejarah maupun hasil penelitian penulis, sehingga para pembaca dapat terbawa dan masuk lebih mudah ke dalam cerita sejarah tersebut.

Setelah lama menanti, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, sesi pertanyaan. Berbagai pertanyaan pun meluncur dari benak audiensi. “Kak, saya pernah dengar ada dalil yang mengharamkan menggambar sesuatu, bagaimana pendapat Kakak penulis mengenai hal ini?” tanya Fahmi Akbar I., salah satu penanya ikhwan. “Ya, untuk hukum tashwir sendiri terdapat khilafiyah di kalangan para ulama, sebenarnya cukup banyak hadis yang mengharamkan menggambar, di sisi lain masih banyak juga hadis yang membolehkan menggambar walau dengan syarat tertentu, namun tidak sepopuler hadis yang melarang taswir tersebut. Kakak sendiri mengambil pendapat menggambar itu haram, terkecuali untuk anak-anak (dalam hal ini para generasi remaja pen.), karena kakak-kakak komikus sendiri mengamati, visual sangat mempermudah menanamkan ide di era digital ini. Untuk lebih jelasnya temen-temen komikus menerbitkan buku “Gambar Itu Haram?” sekarang sudah ada di Gramedia,” jelas Kak Handri. “Sekarang banyak sekali tulisan maupun komik yang menganut paham tertentu, dikhawatirkan eksploitasi kisah-kisah tak bermanfaat tersebut akan membawa dampak buruk dan meredupkan spirit remaja dalam menorehkan prestasi, keberadaan buku ini, Kakak harap dapat mengubah kecenderungan adik-adik memilih buku (komik), komik serial ini juga dapat mempermudah dalam mengenal sejarah pahlawan Muslim, atau sekedar hiburan untuk menghilangkan rasa bosan adik-adik,” lanjut Kak Isa.

Sebelum acara ditutup, pembicara memberikan closing statement-nya masing-masing, “Tinggalkanlah sesuatu yang bermanfaat untuk umat dengan karya-karya antum di sisa waktu yang masih ada ini,” pesan Kak Handri. “Gunakan nikmat Allah sebaik-baiknya karena waktu tidak akan kembali, manfaatkan dengan optimal masa-masa emas antum di SMA ini,” tutur Kak Isa.

Alhamdulillah, para peserta dan tamu undangan yang hadir dapat terhibur dan menikmati agenda yang berjalan dengan lancar tersebut hingga akhir, berikut kesan Wakil Mudir IBS Insantama, Ustaz Choirul Anas yang memberikan sambutan pembuka di awal acara, “Acara ini sangat inspiratif, Al-Fatih tema paling cocok untuk diangkat, terlebih dia adalah sosok yang bisa menjadi jenderal yang telah dijanjikan Rasulullah SAW, yakni penakluk Konstantinopel. Acara ini menginspirasi ditambah lagi dengan mengundang pembicara yang luar biasa. Ustaz Michael hadir memberikan warna untuk para pemuda. Terimakasih untuk tim Qofi yang telah bekerja keras sehingga acara ini dapat meninggalkan kesan inspiratif bagi para peserta,” ujarnya. “Seru, sangat memotivasi para pelajar, semoga di acara selanjutnya lebih mantep lagi, ditambah selingan cuplikan di tengah acara,” komentar Ahmad Hanif siswa kelas X SMAIT Insantama.

Keterangan Foto:

  1. Ustaz Michael menyampaikan motivasi.
  2. Bedah buku Al-Fatih, disampaikan Kak Handri Satria H dan Kak Sayf Muhammad Isa, dipandu oleh Ananda Ismail Abdulmajid.
  3. Persembahan Nasyid.

Reporter: Ahdati Warman dan Tim Jaish

Editor: Jahar